Kartolo
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Budayawan dan filosof Sindhunata mengupas fenomena Kartolo ini dalam bukunya ‘’Ilmu Ngglethek Prabu Minohek’’ (2004).
Berbagai banyolan lucu Kartolo, oleh Sundhunata diberi tafsir filosofis yang detail dan mendalam, tetapi kemudian ia menyimpulkannya dengan sangat sederhana sebagai ‘’ilmu ngglethek’’.
Sindhunata—yang asli dari Batu, Jawa Timur—memahami budaya ludruk dengan baik.
Ia menulis banyak buku filsafat dengan jernih dan lancar. Sindhunata menulis buku mengenai filsafat Mazhab Frankfurt. Ia menulis novel best seller ‘’Anak Bajang Menggiring Angin’’. Ia juga menulis buku mengenai lukisan Joko Pekik ‘’Tak Enteni Keplokmu’’. Ia menulis buku ‘’Kambing Hitam’’ dengan mengupas filsafat Rene Girard.
Kali ini Romo Sindhu menjadikan Kartolo sebagai objek penelitiannya. Ia mencermati lakon-lakon yang sudah dipentaskan Kartolo dan kawan-kawan. Romo Sindhu juga mengamati kidungan-kidungan jula-juli yang dibawakan Kartolo.
Ada benang merah dari semua kisah dan kidungan jula-juli itu.
Dalam filosofofi Kartolo, ilmu ngglethek merupakan cermin akhir dari semua perjalanan kehidupan manusia. Dalam berbagai cita-cita dan harapan, manusia sering diperhadapkan dengan kejadian-kejadian yang tidak disangka-sangka, dan seperti terjadi begitu saja.
Basman adalah orang paling kaya di kampung, tetapi dia pelit. Kartolo dan kawan-kawan ingin menyadarkan Basman, supaya lebih punya kesadaran sosial dan mau berbagi.
Komedian ludruk paling terkenal di Jawa Timur itu ikut anrean BLT di kantor pos, juga mau menjual rumah.
- Akui Belum Move On dari Mantan Istrinya, Ardhito Pramono: Gue Tetap Bisa Berkarya
- Aktor Indonesia Pascal Phoa Tampil dalam Pertunjukan Teater Hamlet di New York
- Seniman Papua Bawa Pesan Ekologis di Jakarta Biennale 2024
- Seniman Faida Rachma Soroti Isu Hunian dan Kepemilikan di Jakarta Biennale 2024
- PKS Gelar Ngobrol Santai Seputar Budaya Bersama Para Seniman
- Aku dan Warisan Ibu Kolaborasi Seni Tekstil & Padu Padan Batik Lawasan