Kartu Kuning Ketua BEM UI Mujarab, tak Perlu Turun ke Jalan
jpnn.com, JAKARTA - Aksi Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) Zaadit Taqwa, memberikan karu kuning kepada Presiden Joko Widodo saat berlangsungnya Dies Natalis ke-68 UI pada Jumat (2/2), dianggap inovatif dalam menyampaikan aspirasi.
Pengamat politik Ziyad Falahi mengatakan, di era informatisasi dan generasi millennial, gerakan mahasiswa turun ke jalan tidak lagi mampu menjadi daya tarik.
Maka, bagi yang ingin menyampaikan aspirasi perlu berinovasi secara unik sehingga tidak membosankan.
"Aksi yang dilakukan ketua BEM UI ini mampu secara masif mendapat atensi hingga menjadi public talks," ucap Ziyad saat dihubungi JPNN.com, Sabtu (3/2).
Terlebih lagi nama UI yang secara historis sangat berpengaruh bagi generasi millennial, otomatis menjadi modal tersendiri untuk men-downgrade Jokowi.
Sebab, figur mantan gubernur DKI Jakarta itu menurutnya tidak lagi harus dikritik dengan cara-cara kekerasan.
Secara politik, direktur Pusat Kajian Survei Opini Publik (PKSOP) ini menilai aksi Zaadit akan benar-benar menjadi kartu kuning bagi rezim Jokowi.
Elektabilitas Jokowi pun bisa anjlok karena pada 2019 diprediksi banyak nama-nama fresh yang potensial bisa mengalahkan mantan wali kota Surakarta itu.
Aksi Ketua BEM UI mengeluarkan kartu kuning buat Presiden Jokowi terbukti lebih efektif sebagai cara mahasiswa menyampaikan aspirasi.
- Prabowo dan Jokowi Bertemu di Surakarta, Lalu Makan ke Angkringan
- Akbar Yanuar
- Mengintip Spesifikasi Mobil Maung Garuda yang Ditumpangi Prabowo dan Jokowi, Sangar
- Presiden Prabowo Bawa Bobby Tinggal di Istana Negara, Lihat Tuh
- Jokowi Resmi Lengser, Prabowo Kini Menjabat Presiden RI
- Menpora Sebut Dunia Olahraga Nasional Mengalami Kemajuan di Pemerintahan Jokowi