Kartu Pos dari Garda Terdepan Perubahan Iklim

Presiden Surangel Whipps Jr pada tahun 2022: “Kita tidak boleh lumpuh akibat beratnya masalah ini. Hal ini tidak dapat dihindari. Tapi itulah kenyataan yang kita hadapi sebagai negara kepulauan.”
Berbeda dengan benua-benua raksasa tetangganya, negara-negara Kepulauan Pasifik terisolasi dan dikelilingi lautan luas, tanpa keamanan geografis, lingkungan, atau finansial yang disediakan oleh daratan yang luas dan kaya.
Banyak pihak khawatir hanya satu letusan gunung berapi, satu badai angin topan, atau kenaikan kecil permukaan laut akan menjadikan kawasan ini tidak dapat dihuni lagi.
Akibatnya bukan cuma kehilangan kedaulatan negara dan terjadi krisis pengungsi, namun juga kehilangan kawasan penting dan paling beragam di dunia - dengan ratusan bahasa dan budaya serta flora dan fauna asli.
Bagi negara-negara Kepulauan Pasifik, perubahan iklim bukan lagi suatu isu masa depan yang masih bisa diperdebatkan, melainkan kenyataan saat ini yang ujungnya hanya satu pertanyaan mendasar:
"Dapatkah kita bersandar pada pandangan bahwa perubahan iklim bukanlah ancaman eksistensial yang mendesak, dan ternyata kita salah?"
Di garda terdepan ini, jawabannya tegas: Tidak.
Bagi negara-negara di Kepulauan Pasifik, perubahan iklim bukan suatu pengandaian peristiwa yang bakal terjadi di masa depan - tapi sesuatu yang sedang terjadi, dan sejumlah penduduknya sudah terpaksa pindah ke daratan yang lebih tinggi
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- NEC Indonesia Laporkan Dampak Positif Penanaman 6.250 Pohon bagi Lingkungan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya
- Benci Tapi Rindu Asing: Tradisi Lama Warisan Orde Baru?