Karutan Brimob Kelapa Dua Iwan Siswanto di Mata Tetangga
Sumbang Karang Taruna Rp 10 Juta Per Tahun
Sabtu, 20 November 2010 – 08:35 WIB

PENGGEMAR PERKUTUT: Rumah Kompol Iwan Siswanto di kompleks rumah dinas Sekolah Lanjutan Perwira (Selapa) di kawasan Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, kemarin (19/11). Foto: AGUNG PUTU ISKANDAR/JAWA POS
Arli adalah putra sulung dari pernikahan Iwan dengan Tutik. Pernikahan tersebut menghasilkan tiga anak. Dua yang lain wanita. Anak kedua, Intan Latifah, kini kuliah di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah di Fakultas Kedokteran. Anak ketiga, Ica, berjarak cukup jauh dari dua kakanya dan masih duduk di bangku sekolah dasar (SD). Termasuk Arli, tidak ada satu pun anak Iwan yang mengikuti jejak sang ayah menjadi polisi.
Di rumah Iwan juga tidak terlihat kendaraan sama sekali. Namun, salah seorang warga menuturkan, Iwan memiliki tiga mobil, yakni Toyota Avanza, Toyota Kijang, dan Suzuki APV. Tiga mobil itu diparkir di garasi Selapa. Beberapa bulan lalu keluarga itu dikabarkan membeli motor sport seharga sekitar Rp 46 juta.
"Saya nggak tahu apa mereknya. Pokoknya, kalau naik harus njengking (menungging, Red.) itu lho," katanya sambil menolak namanya dikutip. Kok tahu harga motornya Rp 46 juta" "Kan Bu Tutik (istri Iwan) sendiri yang bilang-bilang ke tetangga," imbuh wanita asal Jawa Tengah tersebut.
Mungkin karena kesibukannya, Iwan yang mantan anggota korps burung hantu itu jarang bergaul dengan warga. Dia jarang hadir pada acara kerja bakti dan acara-acara lain di perumahan dinas itu. Namun, semua anggota keluarganya akrab dengan warga sekitar.
Setelah diterpa kasus suap pelesiran Gayus Tambunan Rp 368 juta, rumah keluarga Kepala Rutan Brimob Kelapa Dua Kompol Iwan Siswanto menjadi suwung
BERITA TERKAIT
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri