Karya Seniman Andy Warhol dan Ai Weiwei Akan Diduetkan di Galeri Melbourne
Sejumlah karya seniman Andy Warhol dan Ai Weiwei akan dibawa ke Melbourne oleh Galeri Nasional Victoria (NGV) musim panas ini, dalam acara kontemporer internasional terbesar yang pernah diadakan di galeri tersebut.
Sementara ide untuk menduetkan seniman abad 20 asal New York dengan seniman abad 21 dari Beijing terdengar aneh, NGV mengatakan karya mereka berdua serasi secara alami.
Nama Warhol di dunia seni tak perlu diperkenalkan lagi, tetapi nama Ai Weiwei mungkin kurang akrab bagi mereka yang berada di luar dunia seni.
Potret instalasi sepeda abadi di Museum Seni Taipei. (Foto: Ai Weiwei studio)
Artis kontemporer ini telah memicu kontroversi, menghabiskan waktu di penjara dan dilarang meninggalkan negara asalnya oleh pemerintah China.
Kurator senior NGV, Max Delany mengatakan, kedua seniman memiliki memiliki arti yang sangat besar, dan menjelajahi banyak kemiripan ide melalui pekerjaan mereka.
"Andy Warhol menciptakan beberapa ikonografi yang paling menentukan dari akhir abad ke-20 melalui eksplorasi budaya konsumen, ketenaran dan selebriti, media, iklan, politik serta modal," utaranya.
Ia lalu menjelaskan, "Sementara kerja Ai berhubungan dengan beberapa isu global yang paling penting di abad ke-21, termasuk hubungan antara tradisi dan modernitas, peran individu dan negara, pertanyaan tentang hak asasi manusia, dan nilai kebebasan berekspresi."
Sejumlah karya seniman Andy Warhol dan Ai Weiwei akan dibawa ke Melbourne oleh Galeri Nasional Victoria (NGV) musim panas ini, dalam acara kontemporer
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat
- Dunia Hari Ini: Tiga Orang Ditangkap Terkait Meninggalnya Penyanyi Liam Payne
- Latihan Militer Terpisah dengan Rusia dan Australia, Indonesia Tak Ingin Dikuasai oleh Siapa Pun?