Karyawan Telantar, Refund Tak Pasti
Jumat, 01 Februari 2013 – 07:52 WIB
Ada salah satu karyawan yang berprofesi sebagai antar-jemput para pilot dan pramugari. Dia mengaku gajinya dan teman-teman sudah jarang-jarang dibayarkan. Waktu disinggung soal pesangon, Karyawan yang tak mau disebutkan namanya itu mengaku belum mendapatkan pesangon. "Boro,boro Mbak," katanya sambil buru-buru kabur dengan sepeda motornya.
Saat itu, para karyawan Batavia Air bergerombol di sudut-sudut angkringan di sepanjang jalan H. Juanda. Rata-rata mereka mengenakan pakaian preman karena takut diamuk calon penumpang yang minta refund tiketnya. ”Kami tidak tahu nasib kami, belum ada pemberitahuan sama sekali,” kata Vera, salah satu karyawan.
Kemarin, calon penumpang dengan tujuan Balikpapan, Ambon, Semarang, Tiongkok, bahkan ada yang mau balik ke Singapura berkumpul di depan kantor Batavia Air H. Juanda. Banyak di antara mereka yang mengaku sudah menelepon call center Batavia Air yang ditulis di depan gedung dan mendatangi kantor baru di Kemayoran.
"Tetapi, nggak nyambung (call center) dan didatangin di Kemayoran juga tutup," kata Jonathan, salah satu calon penumpang tujuan Semarang.
MASKAPAI Batavia Air dinyatakan pailit. Semua kegiatan perusahaan diambil oleh oleh curator yang ditunjuk pascapailit tersebut. Tidak hanya karyawan
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala