Karyawan Tidak Suka Waktu Kerja Fleksibel Dipaksakan

"Ada muncul banyak masalah penjadwalan di tempat kerja yang mulai menerapkan sistem CWW ini, yang menurut saya tidak benar-benar dipertimbangkan sebelum menerapkan program ini."
Perusahaan butuh 'jam inti'
Edward Hyatt mengatakan penelitiannya menunjukkan bahwa menerapkan pengaturan waktu kerja yang fleksibel harus dilakukan dengan sangat hati-hati.

"Mungkin akan terserah kepada para manajer untuk memastikan bahwa masalah koordinasi tidak akan muncul," katanya.
"Jika benar-benar tidak mungkin untuk bekerja dengan jam kerja biasa, maka mungkin pilihan kerja yang fleksibel bukanlah cara terbaik untuk diterapkan sebagai pengaturan kerja yang utama."
Dia mengatakan salah satu rekomendasi yang muncul dari penelitian ini adalah agar bisnis mengidentifikasi "jam kritis" bila dibutuhkan untuk beroperasi pada kapasitas penuh.
"Jadi mungkin memiliki seperangkat jam inti standar yang setiap orang harus ada secara reguler dan ini dipahami sebagai jam kerja normal," katanya.
"Tapi kemudian memiliki sedikit ruang gerak di sekitar sisa jam kerja dalam seminggu, jadi mungkin 10 sampai 15 jam mereka bisa tetap fleksibel agar orang-orang bisa pulang lebih awal untuk melewatkan jam sibuk atau pergi menangani tugas sebagai orang tua."
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia