Karyono Sentil Gaya Komunikasi Pemerintah dalam Mengatasi COVID-19
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute Karyono Wibowo mengkritik gaya komunikasi pemerintah selama masa pandemi COVID-19.
Misalnya, kata dia, ketika pemerintah mengeluarkan narasi mengizinkan semua moda transportasi untuk beroperasi kembali selama pandemi.
Pasalnya narasi itu kontradiksi dengan larangan mudik.
Menurut dia, mengizinkan moda transportasi beroperasi, meningkatkan mobilitas rakyat. Termasuk upaya rakyat untuk melaksanakan mudik, meskipun pemerintah sudah melarangnya.
"Semestinya pemerintah harus tegas dengan kebijakan larangan bepergian ke luar kota. Terutama dari zona merah, untuk mencegah penyebaran virus," ucap Karyono dalam pesan singkatnya kepada jpnn.com, Jumat (8/5).
Selain itu, ujar dia, narasi mengizinkan semua moda transportasi untuk beroperasi, bertolak belakang dengan keinginan kepala daerah di zona merah.
Misalnya kepala daerah di Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi (Bodebek). Mereka sudah mengajukan permohonan penghentian kereta api demi menekan penularan COVID-19.
"Jadi, kebijakan baru di bidang transportasi ini bisa memupus harapan lima kepala daerah," ucap Karyono.
Narasi yang kontradiksi menunjukkan buruknya komunikasi pemerintah dalam menangani pandemi COVID-19.
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- PT Surveyor Indonesia Hadirkan Layanan Manajemen Pengelola Buy The Service
- inDrive Sukses Raih 5 Miliar Transaksi Layanan Mobilitas Secara Global
- Lewat Program Edutrain, LRT Jabodebek Kenalkan Transportasi Publik kepada Anak-anak Hingga Komunitas
- Dorong Pertumbuhan Ekonomi, ASDP Perluas Konektivitas Nusantara hingga 304 Lintasan
- Kemenhub Bakal Bangun Transportasi Massal di Bandung Raya, Begini Rencananya