Karzai Akui Gagal Lindungi Rakyatnya
10 Tahun Perang Afghanistan
Sabtu, 08 Oktober 2011 – 05:50 WIB
Beberapa waktu lalu, Washington pun melontarkan tuduhan yang sama terhadap Pakistan. Sampai sekarang, perbatasan Afghanistan-Pakistan masih menjadi zona merah yang rawan konflik. Karena itu, dalam wawancara kemarin, Karzai mengimbau kepada militer AS dan NATO untuk mengubah strategi tempur dalam perang antiteror di Afghanistan.
"AS dan NATO serta tetangga kami Pakistan seharusnya berkonsentrasi di sarang (Taliban) seperti pada awal 2002-2003 lalu," cetusnya.
Bagi Karzai, tewasnya mantan Presiden Burhanuddin Rabbani akibat serangan Taliban bulan lalu merupakan pertanda menguatnya militan radikal tersebut. "Serangan mematikan terhadap tokoh penting seperti itu menjadi bukti kelemahan pemerintah. Tapi, juga ada campur tangan asing dalam serangan spektakuler tersebut," kata presiden yang masa jabatannya akan berakhir pada 2014 itu, merujuk pada Pakistan.
Tak ingin Afghanistan kembali jatuh ke tangan Taliban, Karzai menegaskan bahwa mulai saat ini pun dia sudah mulai membidik calon pengganti. Dia berharap, presiden yang menggantikannya nanti bisa menghadirkan keamanan bagi rakyat Afghanistan.
KABUL - Perang Afghanistan genap satu dekade kemarin (7/10). Tepat pada peringatan ke-10 perang yang sampai sekarang masih berkecamuk itu, Presiden
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer