Karzai Tuding AS Kolusi dengan Taliban
Senin, 11 Maret 2013 – 04:48 WIB
KABUL - Menjelang penarikan seluruh pasukan tempur asing dari Afghanistan akhir tahun depan, pemerintahan Presiden Hamid Karzai kian tak harmonis dengan Amerika Serikat (AS). Kemarin (10/3) Karzai menuding AS bekerja sama dengan Taliban demi meyakinkan rakyat Afghanistan bahwa kekerasan akan memburuk di negeri itu jika tentara asing pergi sesuai jadwal pada akhir 2014.
Menurut Karzai, dua bom bunuh diri pada Sabtu lalu (9/3) mengindikasikan serangan Taliban itu sengaja dilancarkan untuk menunjukkan bahwa pasukan internasional masih bakal diperlukan guna menjaga perdamaian di Afghanistan setelah misi tempur yang sekarang berakhir pada 2014. Dua serangan bom bunuh diri itu terjadi di luar markas Dephan (departemen pertahanan) Afghanistan di Kota Kabul dan di dekat pos pemeriksaan polisi di Provinsi Khost.
"Ledakan di Kabul dan Khost itu menunjukkan bahwa mereka (Taliban) bekerja untuk Amerika. Mereka berusaha untuk menakuti kita agar terus berpikir bahwa keberadaan pasukan internasional tetap dibutuhkan di Afghanistan. Jika tidak ada pasukan internasional, kita bakal menghadapi berbagai insiden seperti itu," ungkap Karzai saat berpidato soal kondisi perempuan Afghanistan yang disiarkan televisi secara nasional kemarin.
Sebagai bukti, Karzai membeber bahwa Taliban Afghan dan negeri Paman Sam pernah mengadakan pembicaraan di Qatar. "Para pemimpin senior Taliban dan Amerika terus melakukan pembicaraan di Negara Teluk setiap hari," tutur tokoh yang suka mengenakan feznya (topi atau kopiah) itu.
KABUL - Menjelang penarikan seluruh pasukan tempur asing dari Afghanistan akhir tahun depan, pemerintahan Presiden Hamid Karzai kian tak harmonis
BERITA TERKAIT
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif
- Hubungan Presiden dan Wapres Filipina Retak, Beredar Isu Ancaman Pembunuhan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan