Kasatlantas Sebut Lamborghini Maut dan Ferrari Cuma Jalan Beriringan, Percaya?
jpnn.com - KEMARIN, Senin (30/11) langsung menggelar olah tempat kejadian perkara kecelakaan maut yang melibatkan Lamborghini di jalan Manyar Kertoarjo Surabaya. Selain itu, polisi menganalisa beberapa bukti melalui rekaman dua CCTV milik Dinas Perhubungan Kota Surabaya.
Kasatlantas Polrestabes Surabaya, AKBP J Manuputty mengatakan, hingga saat ini hasil dari olah TKP yang menggunakan Traffic Accident Analysis itu belum bisa diketahui. Kata dia, pihaknya harus menunggu hingga dua hari kedepan.
Selain menggunakan Traffic Accident Analysis, polisi juga mencari bukti lain melalui rekaman dua CCTV milik showroom mobil dan hotel yang berada didekat lokasi kejadian.
AKBP Andre J Manuputty mengatakan, dari hasil analisis CCTV tersebut, diketahui mobil sport Lomborghini hanya melaju beriringan dengan mobil Ferrari.
"Keterangan tersangka mobil yang dikendarai hanya melaju dengan kecepatan 70 hingga 80 kilometer per jam," kata AKBP Andre J. Manuputty.
Polisi juga akan memanggil saksi kunci kecelakaan yaitu pengemudi Ferrari yang diketahui teman tersangka yang beralamatkan di Jalan Kertajaya Surabaya.
Sementara itu, Edi supriyadi Kepala Jasa Raharja Surabaya mengatakan, telah memberikan santunan kepada keluarga korban meninggal senilai Rp 25 juta dan korban mengalami luka akan ditanggung pengobatannya. (bagussetiawan/pulpp/mas)
KEMARIN, Senin (30/11) langsung menggelar olah tempat kejadian perkara kecelakaan maut yang melibatkan Lamborghini di jalan Manyar Kertoarjo
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Polisi Ungkap Fakta soal Lokasi Penemuan Kerangka Manusia di Pademangan
- Wahai Honorer Pelamar PPPK 2024 Tahap 1, Sudah Siap? Ada yang Harus Naik Pesawat
- Pemkot Pekanbaru Mengalami Kendala Pindahkan 277 Pengungsi Rohingya
- Pj Bupati Mimika Perintahkan Perbaikan Fasilitas RS Waa Banti Tembagapura
- Bupati Mimika Jelaskan Terkait Demo Aliansi Pemuda Amungme soal Perekrutan CPNS
- Pembongkaran Pasar Tumpah Bogor Dibatalkan, Warga Ancam Bongkar Sendiri