Kasihan Klub Pesaing Utama Bali United di Ajang AFC Ini
Ia juga melepas kepemilikannya karena belum ada tanda-tanda akan dimulainya kembali kompetisi, membuat situasi kian memburuk.
Menurutnya, mereka berupaya mempertahankan pemain yang telah bergabung sebelumnya.
Dari 21 pemain, baru 16 yang menyatakan komitmennya tetap bermain di bawah nama baru klub.
Mereka juga berupaya tetap mempertahankan pelatih Risto Vidakovic serta manajer Ace Bright dalam susunan organisasi, termasuk karyawannya.
"Tujuannya untuk tetap mempertahankan tim dan staf sebanyak mungkin dan memberikan mereka kesempatan untuk tetap bermain sepak bola di tengah tantangan yang dihadapi semua orang," ucapnya.
Pada musim ini mereka masih berjibaku di Piala AFC dan berada satu grup bersama Bali United, Than Quang Ninh (Vietnam), serta Svay Rieng (Kamboja).
Bahkan peluang mereka untuk lolos dari babak penyisihan grup terbuka lebar, pasalnya mereka menduduki posisi pertama dengan tujuh poin dari tiga laga yang telah dijalani.
Sebelumnya, pelatih Bali United Stefano Cugurra "Teco" menilai bahwa anak-anak asuhnya masih punya peluang untuk lolos ke putaran berikutnya di Piala AFC 2020 yang rencananya akan dilanjutkan pada tahun ini.
Gegara berganti nama, klub pesaing Bali United ini terancam tidak bisa tampil pada di piala AFC atau turnamen antarklub Asia.
- Bali United Keok, PSBS Biak Tembus Papan Atas Klasemen Liga 1
- Jadwal Sisa Pekan ke-10 dan Klasemen Liga 1
- Bali United Tak Mungkin Digusur Persib Bandung di Pekan ke-9
- Bunyi Pernyataan AFC Setelah Bahrain Menolak Main di Indonesia
- Arya Bantah Kabar PSSI Belum Melayangkan Protes Resmi ke AFC
- Klasemen Liga 1: Borneo FC Gagal Gusur Persebaya Surabaya