Kasihan, Para Perawat Hanya Dibayar Rp200 Ribu per Bulan
"Kami dikasi tahu untuk selalu menjaga kesehatan dan kebersihan. Dikasi menu-menu bergizi karena kami setiap hari berhadapan dengan ODP, PDP bahkan bisa saja positif COVID-19. Cuma dengan honor bulanan Rp 200 ribu plus tambahan harian di perbatasan mana bisa cukup. Boro-boro beli ikan, ayam, telur atau daging, beli beras saja ngos-ngosan karena saya enggak ada tambahan pendapatan lagi," bebernya.
Rupanya sebelum ada wabah corona, Asep kerja tambal ban. Pendapatannya lumayan menutupi kebutuhan harian keluarganya. Sekarang, dia tidak bisa lagi kerja serabutan untuk mencukupi kebutuhan ekonomi keluarganya.
"Kami sekarang hanya minta perhatian pemerintah. Kalau memang ada honor bagi nakes yang berperang melawan COVID-19, tolonglah disalurkan. Jangan hanya enak didengar di berita," ucapnya.
Untuk diketahui pemerintah menyiapkan dana Rp75 triliun untuk penanggulangan COVID-19. Dana itu juga dialokasikan untuk tenaga medis dan kesehatan. Rinciannya insentif dokter Rp15 juta per bulan (dokter spesialis), Rp10 juta (dokter umum), Rp7,5 juta (perawat), dan Rp5 juta (tenaga kesehatan lainnya).
"Aduh kalau benar itu, alhamdulillah banget. Mudah-mudahan benar ya kami bisa mendapatkan insentif seperti yang dijanjikan pemeintah," tutup perawat Ani.(esy/jpnn)
Sedangkan insentif daerah Rp300 ribu per bulan sampai hari ini belum juga diterima oleh perawat di Ciamis ini.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- KPK Diminta Proses Seluruh Rekening yang Terlibat dalam Kasus Pemotongan Honor Hakim Agung
- KPK Jebloskan Eks Pejabat Kemenkes dan Pengusaha Terkait Korupsi APD Covid-19