Kasihan, Petani Mulai Rebutan Air
jpnn.com - CIAMIS – Memasuki musim kemarau, debit air di sungai kecil yang ada di Kampung Bantar Desa Sukaraja Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis mulai menyusut.
Akibatnya, para pertani di wilayah tersebut mulai rebutan air untuk mengairi sawahnya agar tidak gagal panen.
“Sungai kecil airnya mulai menyusut karena sudah dua minggu lebih tidak ada hujan. Untuk mengairi sawah kami terpaksa rebutan air,” ujar Een Romlah (41) salah satu petani yang ada di wilayah tersebut kepada Radar Tasikmalaya (grup JPNN), kemarin.
Menurut Een, rebutan air bersama petani lainnya ini dilakukan untuk mengairi sawah seluas 100 bata miliknya yang saat ini kurang pemasokan air, hingga terancam gagal panen. “Akibat kondisi kekurangan air ini, padi yang baru umur satu minggu sampai dua minggu pertumbuhanya kurang maksimal. "Bila tidak ada hujan bisa-bisa padinya mati,” tuturnya.
Een mengaku kurang perkiraan dalam memanam padi kali ini karena memasuki musim kemarau. Otomatis modal untuk tanam juga sudah lumayan keluar banyak antara Rp 500 ribuan. “Makanya untuk musim tanam sekarang, kelihatanya akan rugi ,” paparnya.
Di tempat yang sama, Odik (43) petani lainnya mengatakan, tadinya akan tanam padi lagi, namun kodisi cuaca kelihatan akan musim kemarau sehingga mengurungkan niatnya untuk menanam padi kembali dan memilih untuk menanam palawija seperti mentimun dan kangkung. (isr)
CIAMIS – Memasuki musim kemarau, debit air di sungai kecil yang ada di Kampung Bantar Desa Sukaraja Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Polisi Gerebek Kampung Narkoba di Banyuasin, 8 Orang Ditangkap
- Kinerja Transparan, Pemkab Bekasi Raih Predikat Kabupaten Informatif
- Pemda Mengasumsikan 2025 Masih Ada Honorer, Gaji Jangan Lagi 3 Bulan Sekali
- 4 Santri Meninggal Tertimpa Tembok Ambruk di Pesantren Sukabumi
- Polda Sumsel Berikan Makan Siang Gratis kepada Siswa SDN 036 Palembang
- BPTD Jabar Sidak Pul Bus Pariwisata Menjelang Nataru, Antisipasi Kendaraan Bodong