Harga Gabah di Sukabumi Anjlok 33 Persen Jadi Rp 3.800
jpnn.com, SUKABUMI - Harga gabah di tingkat petani di Sukabumi, Jawa Barat tengah anjlok di kisaran Rp 3.800. Hal itu pula yang dikeluhkan Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono kepada Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.
Menteri Amran mengunjungi Sukabumi untuk panen raya, Selasa (6/2). Demi menstabilkan harga, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui tim Serap Gabah (Sergab) yang melibatkan unsur Bulog dan BRI memborong gabah petani.
“Kasihan petani. Makanya saya instruksikan Kementan dan Tim Sergab membeli gabah petani ini,” ujarnya usai panen raya di Sukabumi.
Amran mengungkapkan, Kementan menyiapkan anggaran Rp 7 miliar untuk memborong gabah petani di Sukabumi. Prioritasnya adalah menyelamatkan petani.
“Kami siapkan Rp 7 miliar untuk menyerap gabah petani Sukabumi. Petani harus diselamatkan,” katanya.
Karena itu Amran berharap agar tidak ada lagi harga gabah yang rendah di tingkat petani. “Setelah ini tidak boleh lagi ada harga gabah di bawah Rp 3.800. Ini sudah terlalu rendah,” ungkapnya.
Amran menambahkan, total luas panen di Kabupaten Sukabumi bulan Januari adalah 3.905 hektare (ha). Sedangkan perkiraan panen bulan Februari seluas 34.938 ha dan untuk Maret 28.842 ha.
“Dengan produktivitas 58.21 GKG (gabah kering giling, red) berarti produksi gabah mencapai 22.731 pada Januari, 203.374 Februari dan 167.889 Maret dengan total 393.994 ton GKG,” tuturnya.
Harga gabah di tingkat petani di Sukabumi, Jawa Barat tengah anjlok di kisaran Rp 3.800. Menteri Pertanian Amran Sulaiman pun merasa kasihan terhadap petani.
- CREW Beras
- Program Makan Bergizi Prabowo Berpotensi Menciptakan Lapangan Kerja
- BPS Ungkap Pemicu Kenaikan Harga Beras di Pasaran
- Panen Raya Benih Bawang Putih di NTB jadi Langkah Konkret Menuju Swasembada Nasional
- SYL Disebut Terbitkan Instruksi Larang Main Proyek, Termasuk Keluarga
- Serikat Tani Soroti Penetapan Harga Gabah, Ketua DPD RI Minta Bapanas Libatkan Stakeholder