Kasihan, Tenaga Bidan Diperas, Kesejahteraan Minim

jpnn.com - JAKARTA- Ketua Umum Forum Bidan Desa PTT Indonesia Lilik Dian Eka menyoroti pelayanan kesehatan di desa. Sebab, satu bidan desa melayani lebih dari lima ribu penduduk. Bahkan ada yang sampai 25 ribu orang. Seharusnya, satu bidan melayani 1000 penduduk.
"Yang membuat kami miris, tenaga kami sudah diperas, tapi kesejahteraan kami tidak diperhatikan pemerintah. Bahkan untuk mem-PNS-kan kami, pemerintah mengeluarkan aturan yang menyulitkan bidan desa PTT," tutur Lilik kepada JPNN, Jumat (22/4).
Dia menyebutkan, pada 2014 baru dua provinsi dari penduduk tertinggi yaitu di Aceh dengan rasio sebesar 196,95 bidan per 100 ribu penduduk. Bengkulu sebesar 133,24 bidan per 100 ribu penduduk. Sulawesi Tengah sebanyak 88,66 per 100 ribu penduduk.
Rasio bidan terhadap penduduk terendah di DKI Jakarta 20,4 bidan, Jawa Barat 26,13, lalu Banten sebesar 27, 19 bidan per 100 ribu penduduk
Lilik menambahkan, Kementerian Kesehatan RI sebenarnya mengakui tenaga kesehatan (nakes) PTT memiliki kontribusi besar dan berpengaruh dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
Hingga 31 Desember 2014 tercatat 46.468 nakes PTT aktif yang bertugas. Dokter spesialis dan spesialis gigi sebanyak 57 orang, dokter umum 3.108 orang, dokter gigi 1.270 orang dan bidan desa PTT (pusat) sebanyak 42.033 orang.
"Posisi dan peran bidan desa PTT (Pusat) sebanyak 42.033 orang (2014). Lalu berkembang menjadi 42.245 (data base Biro Kepegawaian Kementerian Kesehatan RI 2015), berperan besar!" ucapnya. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Bukan Hanya Guru Honorer yang Tunjangannya Naik 100%, Alhamdulillah
- Pegadaian Turut Wujudkan Keberlanjutan Energi & Air Bersih di Batam
- BPS Ungkap Penyebab Turunnya Angka Penumpang Angkutan Udara di Kepri
- Koalisi Sipil Yakin Kepemimpinan Baru di Pertamina Bisa Perbaiki Tata Kelola Perusahaan
- Pendakian Puncak Cartensz Dihentikan Sementara Setelah 2 Pendaki Dinyatakan Tewas
- Imbas Banjir, 1.229 Warga Jakarta Mengungsi, Ada di Ruko Pinggir Jalan