Kaskoarmada II Tinjau Latihan Jungle Survival Prajurit KRI
jpnn.com, SURABAYA - Kepala Staf Komando Armada (Kaskoarmada) II Laksamana Pertama TNI I N.G. Sudihartawan meninjau langsung latihan terakhir Jungle Survival prajurit KRI, bertempat di hutan bakau sekitar dermaga baru Semampir, Koarmada II, Jumat (20/7/2018).
Lima tim kali ini yang mengikuti latihan tersebut di antaranya Tim Satuan Kapal Ranjau (Satran) A, Satran B, Satuan Kapal Selam (Satsel) A, Satuan Kapal Bantu (Satban) A, dan Satkat.
Survival adalah suatu kondisi dimana Survivor (orang yang melakukan tindakan bertahan hidup) berada pada keadaan darurat oleh suatu sebab. Pengertian survival sebenarnya sangat luasi, tidak hanya terjadi di gunung atau di hutan saja, dan juga tidak tergantung dengan lamanya waktu yang mungkin diperlukan oleh survivor untuk terus bertahan hidup.
Dalam keadaan atau kondidsi darurat, kesiapan mental dan fisik merupakan kunci utama untuk keberhasilan atau berhasil tidaknnya survivor dapat bertahan hidup, pada tahapan ini survivor dihadapkan pada dua pilihan yaitu bertahan hidup atau mati.
Musuh utama survivor adalah perasaan panik, sering sekali terjadi suatu peristiwa yang seharusnya bisa dihindari malah berakhir dengan kematian, jika seseorang tersesat di gunung tanpa pengetahuan lengkap tentang teknik hidup di alam terbuka, maka besar kemungkinan ia akan membabi buta karena panik, sehingga terjepit pada situasi yang kritis yang dapat membuatnya tidak fokus mencari jalan keluar.
Sebagai seorang prajurit TNI AL kemampuan survival memerlukan ‘’kekuatan jiwa’’ hidup survivor tergantung pada dirinya sendiri, dalam hal ini bukan dalam artian mengenyampingkan Tuhan, karena kemauan yang besar untuk tetap hidup dan mendorong survivor bertindak dengan tenang dan sabar supaya dapat keluar dari kemelut yang dialaminya.
Menurut keterangan pers Kadispenkoarmada II, Letkol Laut (KH) Suratno, setelah melewati medan rawa, lumpur dan hutan bakau yang terjal sejak dari Pos 1 Membuat Api, Pos 2 Berlindung di atas pohon, Pos 3 Menangkapl ular, Pos 4 Mengenal jenis tumbuhan, sampai Pos 5 yaitu lempar pisau dan kampak, dari hasil tim penilai kepada para peserta latihan yang tiba di Pos terakhir yaitu Tim Satban A dengan waktu 1 jam 4 menit 32 detik, Tim Satsel A dengan waktu 1 jam 18 menit 5 detik, Tim Satran B dengan waktu 1 jam 18 menit 41 detik, Tim Satran A dengan waktu : 1 jam 30 menit 25 detik dan Tim Satkat dengan waktu 2 jam 14 menit 9 detik.
Sedangkan tim lainnya yang kemarin menyelesaikan Jungle Survival, Kamis (19/7) yang berhasil meraih waktu tercepat sampai di Pos 5 adalah Tim Satban B dengan waktu 1 jam 25 menit 6 detik, Tim Satsel B dengan waktu 1 jam 31 menit 47 detik, Tim Satkor B dengan waktu 1 jam 34 menit 30 detik, Tim Satfib dengan waktu 1 jam 37 menit 20 detik, Tim Satkor A dengan waktu 1 jam 41 menit 47 detik.(fri/jpnn)
Kaskoarmada II Laksma TNI I N.G. Sudihartawan meninjau latihan terakhir Jungle Survival prajurit KRI di hutan bakau sekitar dermaga baru Semampir, Koarmada II.
Redaktur & Reporter : Friederich
- Laksdya TNI Erwin Dinilai Layak Jadi Kasal, Ini Alasannya
- TNI Kerahkan Puluhan Ribu Prajurit Bantu Polri Jaga Keamanan Natal & Tahun Baru
- TNI AL Gelar Makan Bergizi Gratis di Berbagai Wilayah Demi Wujudkan Indonesia Emas 2024
- Kapal Harbour Tug Produksi Dalam Negeri Memperkuat TNI AL
- TNI AL Gagalkan Penyelundupan Rokok Ilegal di Merak Bernilai Rp 9,6 Miliar
- Berulang Tahun ke-62, Kowal Tunjukkan Semangat Juang dan Profesionalisme