Kaspersky: Serangan Siber di Asia Tenggara Meningkat Selama Pandemi
jpnn.com, JAKARTA - SERANGAN siber di kawasan Asia Tenggara ternyata meningkat selama pandemi COVID-19.
Hal itu diungkapkan oleh Kaspersky Lab, perusahaan yang membuat perangkat lunak antivirus.
Director for Global Research and Analysis (GReAT) Team Asia Pacific Kaspersky, Vitaly Kamluk, mengungkapkan, pelaku kejahatan siber menjadikan "pemerasan" lewat ransomware.
Salah satunya Maze, sebagai senjata untuk memastikan korban akan membayar uang tebusan.
" Kami memantau peningkatan deteksi Maze secara global, bahkan terhadap beberapa perusahaan di Asia Tenggara," jelas Kamluk dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu.
" Berarti tren ini sedang mendapatkan momentumnya," ujar Kamluk.
Penelitian tahun 2020, selama pandemi, yang dilakukan oleh Kaspersky di antara 760 responden dari wilayah tersebut mengungkapkan hampir 8 dari 10 saat ini menerapkan sistem bekerja dari rumah.
Hal ini juga meningkatkan penjelajahan harian konsumen di Asia Tenggara yang rata-rata maksimal adalah 8 jam.
Kaspersky Lab mengungkapkan temuan mereka dan mengatakan adanya peningkatan kejahatan siber di kawasan Asia Tenggara.
- Dukung UKM Korea di Asia Tenggara, Kosme Resmikan Global Business Center Jakarta
- 44 Pemimpin Muda Asia Tenggara Berkumpul Dalam AYF 2024
- Bali Jadi Destinasi Utama Wisata Medis Estetika di Asia Tenggara
- Good Doctor Terima Pendanaan Baru dari WhiteCoat, Perkuat Kolaborasi di Asia Tenggara
- Produsen Alat Berat Ini Sebut Indonesia Pasar Paling Penting di Asia Tenggara
- AirAsia Move Mega Sale Bagikan 4 Rekomendasi Destinasi Termegah di Asia Tenggara