KASUM Desak Komnas HAM Jadikan Kasus Munir sebagai Pelanggaran Berat
jpnn.com, JAKARTA - Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (KASUM) menggelar demonstrasi di depan kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Jumat (12/8).
Mereka menuntut Komnas HAM agar menetapkan kasus pembunuhan Munir Said Thalib sebagai pelanggaran hak asasi manusia berat.
KASUM menilai kasus tersebut sebenarnya sudah masuk dalam unsur yang diatur Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM.
Sebab, pembunuhan aktivis HAM yang terjadi pada 2004 lalu belum diketahui aktor intelektualnya.
"Beriringan dengan hal itu, Komnas HAM juga urung menunjukkan langkah yang konkret dan signifikan untuk menetapkan kasus pembunuhan terhadap Munir sebagai pelanggaran HAM yang berat," bunyi penyataan KASUM yang diterima, Jumat (12/8).
Pada 19 Mei lalu, Komnas HAM menyatakan akan mengumumkan hasil pendalaman dan kajian penetapan kasus Munir sebagai pelanggaran HAM berat dalam dua bulan.
Namun, penetapan status pembunuhan Munir sebagai pelanggaran HAM berat hingga saat ini belum bisa dipastikan.
"Jika kasus pembunuhan Munir gagal ditetapkan sebagai pelanggaran HAM yang berat, maka akan sangat berdampak pada upaya mendapatkan keadilan," lanjut pernyataan KASUM.
Komnas HAM dituntut menetapkan kasus pembunuhan Munir Said Thalib sebagai pelanggaran hak asasi manusia berat.
- Komnas HAM: Kepercayaan Masyarakat Terhadap Polri Harus Tetap Dijaga
- Komnas HAM Soroti Soal PSN di Papua, Minta Pemerintah Lakukan Hal ini
- Komnas HAM Klarifikasi Polda Jateng soal Kasus Polisi Tembak Mati Siswa SMK
- Ada Kontroversi di Kasus Polisi Tembak Siswa SMK, Komnas HAM Angkat Bicara
- Komnas HAM: Satgas TPPO Tak Lakukan Pencegahan di NTT
- Komnas HAM Ungkap Aktor Pembubaran Diskusi FTA di Kemang, Oh Si Rambut Kuncir