Kasus 2 PMI di Libya, HBK Minta Ada Penegakan Hukum

Atas keputusan itu, maka KBRI Tripoli langsung mengurus exit permit imigrasi, dan tiket kepulangan mereka ke Indonesia.
Exit permit sudah dikeluarkan Imigrasi Libya, dan tiket kepulangan sudah diberikan kepada mereka berdua.
"Saya sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Menlu," ucap HBK.
Konon kedua PMI ini bakal berangkat dari Benghazi menuju Jakarta pada Minggu, 25 Juni 2023 melalui Kairo dan Jeddah. Diperkirakan pada hari Senin, 26 Juni 2023, mereka sudah tiba di Jakarta.
Sesuai SOP, kata HBK, Kemenlu juga akan mengkoordinasikan pemulangan kedua PMI ini dari Jakarta ke kampung halamannya di Lombok dengan pendampingan petugas BP2MI.
"Saya pun akan semaksimal mungkin membantu pengurusan mereka setelah tiba di Indonesia, termasuk untuk kepulangannya ke Lombok," tegas HBK.
Dia menyebut Kemenlu RI juga meminta bantuan untuk penegakan hukumnya, terutama terhadap para oknum perekrut kedua PMI ini di Polda NTB.
"Komunikasi terakhir saya dengan pihak Kemenlu RI, disepakati supaya keduanya mengadukan terlebih dulu permasalahan mereka ini kepada Polda NTB," imbuh HBK.
Wakil Ketua Komisi I DPR RIBambang Kristiono (HBK) menyebut kasus dua PMI di Libya, Sri Muliemi dan Nismawati harus ditindaklanjuti dengan penegakan hukum.
- Kasus KDRT Viral di Bandung Naik ke Penyidikan
- Cinta Ditolak, Pria di Pekanbaru Menganiaya Wanita dengan Gunting Rumput
- Komisi VI DPR Sidak Jasa Marga, Pastikan Kesiapan Arus Mudik Lebaran 2025
- Diduga Bunuh Bayi Sendiri, Brigadir Ade Kurniawan Tersangka
- Dugaan KDRT Wanita di Bandung, Polisi Ungkap Fakta Ini
- Buntut Kasus Polsek Kayangan, Mapolsek Diserang, 4 Anggota Diperiksa