Kasus 2 Siswa SMAN 1 Semarang Dikeluarkan, Ortu tak Terima
Dia mengaku, laporan ini akan segera diproses sesuai prosedur. Salah satunya menerjunkan tim untuk melakukan investigasi langsung di lapangan. Pihaknya pun sudah mendapat rekaman dan keterangan kronologi kejadian saat LDK.
"Sebenarnya ini proses di penegak hukum. Tapi inginnya diselesaikan di sekolah saja. Jadi kami akan memeriksa apakah memang ada dugaan maladministrasi di pihak sekolah. Termasuk bagaimana sekolah melakukan pembinaan dan pengawasan," tegasnya.
Sekda Jateng, Sri Puryono, meminta pihak sekolah untuk mempertimbangkan keputusan secara matang. Jika memang diputuskan untuk mengeluarkan siswa, seharusnya sudah ada bukti fakta yang lengkap.
"Saya berharap sekolah tidak gagabah soal ini. Siswa sekarang kan mengajukan keberatan, nanti dilihat saja," katanya.
Mengenai masalah tidak bisa ikut ujian, Sekda kurang setuju dengan alasan itu. Sebab, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng sudah memberikan jalan keluar.
Yakni, memasukkan siswa ke SMAN 11 dan SMAN 13 Semarang. Dengan begitu, mereka tetap bisa mendapatkan pendidikan sesuai hak. Termasuk ikut ujian di sekolah tersebut.
Sekda meminta Dinas Pendidikan untuk melakukan pencermatan. Harus ada pertimbangan dari komite, pihak sekolah, serta saksi-saksi.
"Itu penting agar tidak terjadi kekeliruan dalam menjatuhkan sanksi. Kalau memang betul-betul terbukti, ini bisa jadi daya tangkal dan efek jera agar tidak ada yang melakukan hal serupa," harapnya.
Kasus dua siswa SMAN 1 Semarang yang dikeluarkan dari sekolah berlanjut ke Ombudsman RI.
- Mendikdasmen: Gelar Hasil Karya Buka Peluang Peserta Didik Mendapat Pendidikan Bermutu
- Guru Agama Bingung, Kemenag & Kemendikdasmen Lepas Tangan soal Tunjangan Sertifikasi
- Wisuda ke-7 i3L, 180 Lulusan Siap Melangkah ke Dunia Profesional
- Gelar Perayaan Natal 2024, Untar: Simbol untuk Menciptakan Kebersamaan
- IGC Perkenalkan Pendidikan Karakter Melalui Program Makanan Bergizi di Sekolah
- Wamen Stella Cristie Dorong Insentif Dosen untuk Penelitian