Kasus ABK Dilarungkan ke Laut Terulang, Lagi-Lagi Kapal Tiongkok
Sejak Daroni berangkat bekerja sebagai ABK, pihak keluarga tidak pernah mendapat informasi apapun dari perusahaan yang memperkerjakan Daroni.
Bahkan, keluarga tidak tahu nama kapal tempat Daroni bekerja.
"Tidak ada kabar atau informasi apa pun dari pihak PT tentang kondisi Daroni di atas kapal. Tahu-tahu dapat kabar bahwa anak saya sudah meninggal pada 19 Mei lalu," kata ibu Daroni.
Pihak keluarga, kata ibu Daroni, justru mengetahui kondisi Daroni di atas kapal dari teman kerjanya yang bernama Joni yang berhasil kabur dari kapal tempat Daroni bekerja.
"Menurut teman anak saya yang bernama Joni itu, di atas kapal Daroni hanya dikasih makan bubur dan bawang bombay saja," jelas ibu Daroni.
"Perkiraan saya, Daroni jadi sakit-sakitan dan meninggal karena makannya memang tidak layak," jelas ibu Daroni seperti yang dituturkan oleh Zainudin kepada ABC Indonesia.
Tanggapan dari Kementerian Luar Negeri Indonesia
Dalam tanggapannya kepada ABC Indonesia, Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI, Judha Nugraha mengatakan mereka sudah mengetahui kasus ini dan mengambil beberapa langkah.
Kemenlu mengaku sejak awal Kemlu menerima informasi kasus yang menimpa ABK WNI atas nama D, R dan AW, mereka sudah melakukan sejumlah upaya.
Kasus ABK asal Indonesia yang meninggal dunia di atas kapal berbendera Tiongkok kemudian dilarung ke laut tanpa seizin keluarga kembali terulang
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata