Kasus Ade Armando Harus Diusut, Tetapi Jangan Lupakan Tuntutan Mahasiswa di Demo 11 April
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Hendri Satrio mendukung aparat kepolisian mengusut tuntas kasus kekerasan yang dialami Ade Armando.
Seperti diketahui, kejadian tersebut dialami pegiat media sosial dan akademisi Universitas Indonesia (UI) di tengah aksi demo 11 April di depan Gedung DPR/MPR pada Senin (11/4) sore.
"Itu biadab dan tidak boleh terjadi lagi. Saya dukung kepolisian untuk mengusut sampai tuntas," kata Hendri Satrio, Selasa (12/4) malam.
Namun dia mengingatkan ada hal yang lebih penting juga semestinya harus terus dikawal, yaitu terkait tiga tuntutan utama yang diusung mahasiswa dari BEM Seluruh Indonesia dalam demo 11 April.
Ketiga tuntutan utama itu, yakni menolak perpanjangan jabatan presiden 3 periode, menolak penundaan Pemilu 2024, dan tuntutan agar pemerintah menurunkan harga bahan pokok.
"Tiga periode (tuntutan pertama) presiden sudah respons, penundaan pemilu oleh presiden juga sudah respons. Satu lagi yang masih ditunggu, harga-harga barang yang naik," sebut dosen komunikasi politik di Universitas Paramadina itu.
Berbeda dengan kasus pengeroyokan Ade Armando yang menurut Hendry Satrio masih penuh dengan misteri, tetapi tidak demikian dengan tiga tuntutan yang disuarakan mahasiswa tersebut.
"Tuntutan mahasiswa itu tidak misteri. Jadi, jangan sampai esensi utama (aspirasi mahasiswa, Red.) terlupakan," tegasnya. (mar1/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Pengamat politik Hendri Satrio mengingatkan agar jangan sampai aspirasi mahasiswa di demo 11 April terlupakan
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi
- Menjelang Nataru, Satgas Pangan Polda Jabar Pastikan Tak Ada Hambatan Distribusi Pangan
- Hendri Satrio jadi Ketua IKA FIKOM Unpad
- Sultan Najamudin Dianggap Figur Muda, Berpengalaman, dan Layak Membangun DPD RI
- Stok Aman, Mendag Sebut Harga Bahan Pokok Stabil Jelang Iduladha
- Aksi Demonstrasi Korban Bekas Lubang Tambang di Polda Kaltim Ricuh, 6 Mahasiswa Terluka
- Real Count KPU DPR RI: Daftar Caleg PSI Perolehan Suara Wouw, Kejutan Bukan Hanya di Jakarta