Kasus Ahok Pembelajaran Bagi Pemimpin Berperilaku
jpnn.com - Pengamat Politik Kaka Suminta mengajak semua pihak mengambil hikmah dari vonis yang dijatuhkan Pengadilan Negeri Jakarta Utara terhadap terdakwa penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama.
Paling tidak belajar bagaimana seharusnya seorang pemimpin berperilaku, meski putusan belum berkekuatan hukum tetap.
"Semua pihak tentu harus menghormati proses peradilan. Di luar itu kita belajar banyak tentang bagaimana pemimpin berperilaku," ujar Kaka kepada JPNN.com, Selasa (9/5).
Di sisi lain, pengambil kebijakan kata Kaka, juga bisa mengambil hikmah dari kasus yang menimpa Ahok. Caranya, dengan merumuskan aturan yang lebih baik lagi dalam pelaksanaan Pilkada, mengingat mantan Bupati Belitung Timur tersebut, terjerat kasus penodaan agama, saat maju kembali sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.
"Proses ini terjadi saat pilkada. Ke depan saya kira perlu dirumuskan mana domain pilkada atau pemilu, dengan yang bukan pemilu. Dari sisi demokrasi Indonesia membutuhkan dukungan undang undang untuk memastikan bahwa pemilu tak diwarnai permasalahan di luar urusan kepemiluan," ucapnya.
Kaka juga menilai, relasi antara mayoritas dan minoritas ke depan juga perlu disepakati. Langkah ini penting agar tidak mencederai demokrasi yang selama ini dibangun dengan susah payah.
"Ini penting untuk demokrasi dan penghormatan terhadap hak asasi manusia (HAM)," pungkas Kaka.(gir/jpnn)
Pengamat Politik Kaka Suminta mengajak semua pihak mengambil hikmah dari vonis yang dijatuhkan Pengadilan Negeri Jakarta Utara terhadap terdakwa
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Advokat Andry Christian Merespons Pernyataan Pengacara Pendeta Gilbert
- 42 Persen Pemilih Golput di Pilgub Jakarta 2024, Terbanyak Memilih saat Anies vs Ahok
- Pramono Sebut Nama Anies Hingga Ahok Setelah Unggul di Quick Count
- Datangi Markas PKS, Demonstran Menuntut Suswono Dipecat dari Partai
- Pramono-Rano Bisa Menang Satu Putaran Jika Anak Abah-Ahoker Bersatu
- Pramono Dinilai Samarkan Dukungan PDIP dan Megawati karena Faktor Ahok