Kasus Asabri, ART: Masa Depan Anggota TNI-Polri Terancam
Alumnus Universitas Muslim Indonesia di Makassar itu mendorong masyarakat untuk mendukung, mengawal, dan menjaga langkah-langkah Kejaksaan Agung untuk menuntaskan dugaan kasus korupsi yang melibatkan PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Asabri).
"Terlebih dalam kerja dahsyat ini, hampir bisa dipastikan akan deras serangan dan hambatan dari kalangan yang bersekongkol menghentikan langkah Kejaksaan," ujar ART.
Rachman menilai serangan dan hambatan tersebut tertuju pada Kejaksaan Agung secara kelembagaan maupun pribadi para pejabatnya, termasuk Jaksa Agung Burhanuddin sendiri.
Kemudian, dia juga meminta Presiden Joko Widodo untuk tidak mendengarkan pihak-pihak yang berupaya menjatuhkan Jaksa Agung.
Baca Juga: Arief Poyuono: Apa Salahnya Prabowo kepada Jokowi Sampai Disuruh Mundur?
"Saya yakin Jaksa Agung mampu segala isu dan perkara yang dibuat-buat terhadap dirinya," tambah Abdul Rachman Thaha.
Dia menegaskan aksi sejumlah pihak yang berusaha menjatuhkan Jaksa Agung harus dilawan.
Diketahui, Kejaksaan Agung saat ini tengah mendalami dugaan perkara korupsi Asabri yang melibatkan Presiden Direktur PT Rimo International Lestari Teddy Tjokrosaputro (TT).
Anggota DPD RI Abdul Rachman Thaha menyebut ratusan ribu anggota TNI-Polri terancam tidak menerima dana pensiun gegara kasus ASABRI.
- Kronologi Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Hilang sebelum TNI-Polri Tembak Mati Komandan KKB
- Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni Hilang, TNI Kerahkan Pasukan
- INSPIRA Sebut Kapolri Sigit Bawa Perubahan di Polri
- Sultan Mendukung Pemerintah untuk Membentuk Holding UMKM
- Layanan Inklusif Taspen Menjangkau Peserta hingga Wilayah Terluar
- ASABRI Raih Predikat Informatif dalam KIP 2024