Kasus Baru COVID-19 di Bangkalan Capai 322 Orang, Inilah Penyebabnya
Dia menuturkan, 1.364 orang telah dilakukan rapid test antigen dan hasilnya 28 orang dinyatakan reaktif dan setelah dilakukan tes usap sebanyak delapan orang terkonfirmasi positif.
Berdasarkan hasil analisa, sambung Ra Latif -sapaan karib Bupati Abdul Latif Amin Imron-, penyebab lonjakan kasus COVID-19 di Kabupaten Bangkalan terjadi karena transmisi lokal pada klaster keluarga dari pemudik, pada Hari Raya Ketupat di Arosbaya, di mana masyarakat biasa menggelar tradisi kumpul bareng keluarga dan kegiatan itu mengabaikan protokol kesehatan.
Selain itu, petugas tidak bisa melakukan pelacakan pada masyarakat yang terlebih dahulu diketahui terpapar COVID-19 karena masyarakat Bangkalan banyak yang menolak dan tidak kooperatif dengan petugas.
"Saat ini kami meminta petugas menggerakkan personelnya ke desa-desa guna menjalankan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro, seperti babinsa dan bhabinkamtibmas," katanya.
Abdul Latif Amin Imron memaparkan penanganan COVID-19 di Pendopo Agung Pemkab Bangkalan ini kepada Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Ganip Warsito, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan perwakilan Komisi VII DPR RI. (antara/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Jumlah kasus tertinggi di Bangkalan, Jawa Timur, ada di Kecamatan Arosbaya, Klampis, Geger, dan Kecamatan Bangkalan.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- RS Mandaya Puri Kini Punya Digital PET SCAN Terbaru, Seperti di Singapura & Amerika
- The Greatest AdvenTARO World Jadi Magnet Baru Pekan Raya Jawa Timur 2024
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Hari Ini Gunung Semeru Kembali Erupsi, Letusan Setinggi 500 meter
- INN RS PON Perkuat Layanan Kesehatan Otak dan Saraf di Indonesia