Kasus Bayi Berkepala Dua Langka dan Fenomenal

Kasus Bayi Berkepala Dua Langka dan Fenomenal
Kasus Bayi Berkepala Dua Langka dan Fenomenal
Kasus "paragus dicephalus conjoined twins" ini, menurut Tatang mulai ditemukan pada 1783 di Bengal, India. Menyusul kemudian pada 1811, di Amerika Latin dan diberi nama Chang dan Eng. Di era modern, bayi ini lahir di Amerika Serikat, tepatnya di Minessota pada 1990 dan diberi nama Abigail dan Britanny.

Di Indonesia, kasus ini muncul pertama kali pada 2006 lalu. Bayi tersebut kemudian dinamai Syafitri. Kemunculan kedua terjadi pada 2009 lalu.

Tatang menambahkan, bayi dengan kelainan seperti ini membutuhkan perawatan medis secepatnya setelah lahir. Ini dilakukan untuk observasi mendalam untuk memastikan kondisi organ tubuh terutama organ dalam. Pasalnya, dua kepala dengan dua otak mengendalikan satu badan.

"Harus secepatnya ditangani oleh tim ahli dan peralatan yang memadai. Karena mayoritas meninggal setelah dilahirkan. Kondisi anak ini baik tapi butuh "follow up". Biar tahu sejauh mana survive-nya," katanya.

MAJENANG - Kelahiran bayi berkepala dua "paragus dicephalus conjoined twins", ternyata sangat langka terjadi. Secara statistik, kemunculan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News