Kasus Bioremediasi Chevron Dinilai Melanggar HAM
Selasa, 21 Mei 2013 – 16:45 WIB
"Kami juga melihat lokasi sample. Sebenarnya ada 9 SBF, tapi lokasi sample cuma 2. Padahal letaknya berjauhan, struktur tanah berbeda. Jadi, ini kami anggap sesuatu yang sangat mis," tegasnya.
Sedangkan terkait konflik kepentingan dalam kasus ini, setelah melakukan penyelidikan mendalam, Komnas HAM menemukan adanya kepentingan ahli bioremediasi. Komnas HAM punya bukti dan sudah ada saksi-saksi terkait adanya konflik kepentingan.
Disimpulkan Pigay, dalam kasus ini Komnas HAM menemukan empat aspek HAM yang dilanggar dari 11 variabel pelanggaran. Pertama, terlanggarnya hak untuk mendapat kepastian hukum yang sama. Kedua, hak untuk tidak ditangkap secara sewenang-wenang. Ketiga, hak mendapat proses hukum yang adil dan keempat hak tidak dipidana karena perjanjian perdata.
"Maka kami berkesimpulan secara keseluruhan, proyek bioremediasi yang ditangani kejaksaan telah terjadi pelanggaran HAM sesuai UU Nonor 39 tahun 1999," pungkasnya.(Fat/jpnn)
JAKARTA - Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigay menyatakan pihak-pihak yang sudah dijerat dalam kasus tindak pidana korupsi bioremediasi lokasi sumur
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Satgas Damai Cartenz Mengedepankan Soft Approach Membebaskan Pilot Susi Air
- Jokowi Terima Kunjungan SBY di Istana Merdeka
- Pilot Susi Air Akhirnya Dibebaskan KKB Setelah Disandera Setahun Lebih
- Hari Tani Ditunggangi Kepentingan Elite, Masyarakat Jenuh Disuguhi Kegaduhan Kelompok Ini
- Ini Pemenang [RE]Power Hackathon, Kompetisi Kebijakan Energi Bersih Pertama di RI
- Halili Hasan: Indonesia Hadapi Tantangan Serius Soal Moralitas Penyelenggara Negara