Kasus Century Mulai Ganggu Ekonomi

Kasus Century Mulai Ganggu Ekonomi
DISKUSI - Christianto Wibisono, Nina Sapti, Aviliani dan Dahlan Iskan, saat diskusi terbatas "Anatomi dan Perspektif Kasus Bank Century" di Hotel Aryaduta, Jakarta, Kamis (10/12). Foto: Muhamad Ali/Jawa Pos.
Ekonom Aviliani pun menambahkan, kasus Bank Century yang sudah masuk ke ranah politik dengan adanya Pansus Hak Angket di DPR juga mesti dicermati. Menurut dia, dengan masuk ke ranah politik, maka salah satu agenda utamanya adalah mencari kesalahan-kesalahan pejabat pengambil keputusan. "Karena itu, masyarakat yang demo-demo itu jangan mudah terprovokasi, sebab ini sebenarnya sudah masuk ke pertarungan di tingkat elit politik," ujarnya.

"Dalam kesempatan sebelumnya, kekhawatiran merembetnya kasus Bank Century ke ranah politik diungkapkan Dirut Bank Mandiri Agus Martowardojo. Menurut dia, jika nanti kasus Bank Century tersebut berujung pada jatuhnya Menkeu atau pejabat BI yang selama ini dipandang hormat oleh internasional karena bisa menjaga stabilitas keuangan dengan sangat baik, maka kepercayaan investor bisa ambruk. Jika kepercayaan ambruk, ekonomi akan ikut goyah," katanya.

Sementara itu, CEO Jawa Pos Group Dahlan Iskan menilai, rame-rame kasus Bank Century saat ini tidak akan berlangsung dalam waktu lama. "Paling-paling 40 hari juga akan selesai. Jadi, sabar dan tawakal saja," ujarnya.

Untuk itu, menurut Dahlan, salah satu hal yang harus jadi prioritas semua pihak adalah bagaimana mendorong pertumbuhan Bank Mutiara, agar saat nanti LPS menjualnya, maka nilai Bank Century bisa tinggi. Salah satu jalannya, lanjut dia, adalah dengan mencarikan jalan penyelesaian bagi para nasabah Antaboga yang masih sering melakukan demo di kantor-kantor Bank Mutiara. Sebab jika tidak segera diselesaikan, maka hal itu akan mempengaruhi persepsi masyarakat ataupun nasabah lain terhadap Bank Mutiara.

JAKARTA - Kemelut kasus Bank Century yang merambah ke ranah politik, dinilai mulai mengganggu stabilitas ekonomil. Banyak kalangan pun berharap kasus

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News