Kasus Cessie BPPN, VSIC: Hubungan Bisnis Dibawa ke Ranah Korupsi

jpnn.com - JPNN.com - Kuasa hukum Victoria Securities International Corporation (VSIC), Irfan Aghasar mempertanyakan langkah aparat penegak hukum yang mengkategorikan penjualan hak tagih (cessie) ke ranah pidana.
Menurutnya, kasus penjualan hak tagih (cessie) pada Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) yang membelit VSIC murni bisnis.
"Kenapa hubungan bisnis to bisnis dibawa ke ranah korupsi?" tanya Irfan pada diskusi publik 'Membongkar Kasus Cessie di Tengah Ancaman Krisis' di Hotel Sahid, Jakarta Pusat, Kamis (27/8)
Irfan menjelaskan, mulanya pada 2003, VSIC membeli hak tagih (cessie) dari BPPN. VSIC mengikuti lelang yang ke-4 program penjualan aset-aset dan lalu dimenangkan dengan nilai tawar Rp 32 Miliar.
"Kemudian kita ditetapkan sebagai pembeli pada 2012. Debitur lalu (PT Adyaesta Ciptatama) meminta kami bertemu dan bernegosiasi untuk membeli kembali, nah karena itung-itungannya tidak ketemu kenapa dilaporkan ke Kejati DKI jakarta,"tegasnya.
Dan anehnya kata dia, laporan tersebut ditindaklanjuti oleh Kejati bahkan diambil alih ke Kejaksaan Agung.
"Dan mungkin Kejagung hitung-hitung juga kali ya, lalu ada selisih, makannya masuk ke korupsi katanya,"tutupnya. (jpnn)
JPNN.com - Kuasa hukum Victoria Securities International Corporation (VSIC), Irfan Aghasar mempertanyakan langkah aparat penegak hukum yang mengkategorikan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Buka Kongres Ke-8 KSBSI, Menaker Yassierli Soroti Tantangan Global
- Salah Gunakan Profesi, Pengacara Penyuap Hakim Dinilai Mengkhianati Rakyat
- Sebanyak 601.412 Peserta UTBK-SNBT 2025 Bakal Tidak Tertampung
- HI Sebar Qurban ke Pelosok Maluku, Warga Terharu Saat Terima Sapi
- Pramono Minta Para Pelamar PPSU hingga Damkar Seharusnya Daftar ke Kelurahan
- Pakar Transportasi: Revisi UU Lalu Lintas Solusi Atasi Persoalan ODOL