Kasus Corona di Bali: Juni, Bulan yang Suram

jpnn.com, DENPASAR - Penambahan kasus virus Corona (Covid-19) di Bali sepanjang bulan Juni begitu cepat. Padahal, pada awal kasus Covid-19 muncul di Bali bulan Maret lalu, angkanya bergerak lambat.
Namun, setelah Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 menggencarkan rapid dan swab test, pada bulan Juni ini angka penderita melonjak drastis.
Berdasar data terbaru yang dilansir GTPP Covid-19 Bali, jumlah penderita virus dari Wuhan, Tiongkok, secara akumulatif menjadi 1.013 pasien.
"Kasus positif bertambah 37 orang, sehingga secara akumulatif menjadi 1.013 orang yang terjangkit Covid-19," ujar Ketua Harian GTPP Covid-19 Bali, Dewa Made Indra, Sabtu (20/6).
Untuk pasien yang sembuh juga ada penambahan sebanyak 20 orang, sehingga menjadi 586 orang dari 1.013 pasien tersebut.
Yang mengejutkan, hari ini juga ada penambahan jumlah yang meninggal karena Covid-19 di Bali. "Meninggal bertambah 1 orang, sehingga menjadi 7 orang," paparnya.
Dewa Indra mengatakan, melonjaknya pasien positif di Bali lantaran GTPP kian gencar menggelar rapid test dan swab test. Terutama di cluster pasar yang menjadi titik penyebaran Covid-19 di Bali.
Karena itu, Dewa Indra mengajak masyarakat untuk mematuhi protocol Kesehatan dengan cara menerapkan pola hidup bersih, rajin cuci tangan, memakai masker dan physical distancing.
Penambahan kasus virus Corona (Covid-19) di Bali sepanjang bulan Juni begitu cepat, angka penderita melonjak drastis.
- Praktisi Hukum: Surat Edaran Gubernur Tak Bisa Dijadikan Acuan Hukum
- AMDK di Bawah Seliter Bernilai Ekonomi & Mudah Didaur Ulang
- BPKN Sebut Kebijakan Gubernur Bali Soal AMDK di Bawah 1 Liter Beri Dampak Negatif
- Rayakan Liburan Paskah yang Mewah di The Ritz-Carlton Bali
- Kemenperin Segera Diskusi dengan Gubernur Bali soal Pelarangan AMDK di Bawah 1 Liter
- Larangan Air Kemasan di Bawah 1 Liter Dinilai Baik untuk Masa Depan Bali