Kasus COVID-19 di Desa Meningkat, Berdampak Serius Pada Ketahanan Pangan?
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Said Abdullah mengingatkan adanya peningkatan jumlah penderita COVID-19 di desa.
Dia khawatir hal tersebut akan berpengaruh terhadap produksi pertanian, terutama tanaman pangan.
Karena itu Said meminta pemerintah mempertimbangkan untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional.
"Keadaan ini harus diantisipasi oleh pemerintah agar tidak berdampak serius terhadap ketahanan pangan," ujar Said dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (5/8).
Said kemudian merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS).
Menurutnya, sektor tanaman pangan mengalami kontraksi hingga 8,16 persen karena kasus positif COVID-19 di desa mengalami kenaikan.
Dia khawarit bila kontraksi tersebut tidak segera diperbaiki akan terjadi dampak lain di sektor ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan di desa.
"Bila kasus positif COVID-19 di desa meningkat, akses layanan kesehatan di desa tidak yang tidak sebanyak di kota berakibat pada tingkat fatalitas lebih tinggi," katanya.
Kasus COVID-19 di desa disebut meningkat, hal tersebut dikhawatirkan dapat berdampak serius pada ketahanan pangan.
- Pelantikan Kepala Daerah Terpilih yang Tak Bersengketa di MK pada 6 Februari
- Ada Sindikat Penjual Bayi Promosi di TikTok, Sahroni Minta Polri Tingkatkan Patroli Digital!
- Dukung Ketahanan Pangan, Polres Banyuasin Siapkan 211 Hektare Lahan untuk Penanaman Jagung
- Dukung Ketahanan Pangan, Polda Lampung Siapkan Ribuan Hektare Lahan Jagung
- Trump Bikin Gebrakan Hari Pertama, Langsung Teken Keppres agar AS Keluar dari WHO
- Interupsi di Rapat Paripurna, Legislator PKS Usul DPR Bentuk Pansus Terkait Pagar Laut