Kasus COVID-19 di Indonesia Capai Satu Juta, Semua Pihak Diminta Bekerja Keras

Peneliti di Pusat Kajian Strategis dan Internasional (CSIS), Evan Laksmana mengatakan, sikap Pemerintah ini merupakan "cara berpikir militer" yang sebisa mungkin tidak membuka informasi.
"Dan ini bukan pertimbangan yang tepat dalam kasus public health seperti COVID-19."
"Pak Jokowi juga mengakui … kalau beliau mendengar laporan intelijen, bahwa dia sengaja menyembunyikan informasi supaya enggak menimbulkan kepanikan," tambahnya.
Pendekatan yang militeristik ini menurut Evan, bukan berarti TNI mengambil alih semua pengambilan dan penerapan kebijakan terkait pandemi virus corona, melainkan berasal dari pengaruh dari perwira aktif dan pensiunan di lingkungan pembuatan kebijakan.
Sementara itu, Lapor COVID-19 menilai akses data COVID-19 di Indonesia saat ini sudah lebih baik dibandingkan awal pandemi.
"Tapi berbasis data saja tidak cukup. Harus data yang akuntabel, yang bisa mencerminkan apa yang terjadi di lapangan," kata Irma Hidayana dari Lapor COVID-19.

Pandu Riono, epidemiolog dari Universitas Indonesia, mengatakan para ilmuwan dan temuan mereka seringkali diabaikan pada awal pandemi.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengumumkan total kasus COVID-19 di Indonesia hingga Selasa (26/01) telah mencapai 1
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya