Kasus COVID-19 di Indonesia Capai Satu Juta, Semua Pihak Diminta Bekerja Keras
INDEF merekomendasikan kepada Pemerintah pada bulan Maret bahwa mereka harus memprioritaskan kesehatan masyarakat daripada ekonomi.
"Ini untuk menghindari apa yang kita lihat saat ini, angka penularan tidak turun tapi kegiatan ekonomi juga tidak bisa dilakukan sepenuhnya," kata Andri.
Namun pada awal September karena jumlah kasus harian terus bertambah, Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Indonesia, Abdul Kadir, memperingatkan agar tidak lagi dilakukan pembatasan karena akan memperdalam kesengsaraan ekonomi Indonesia.
"Jika kita [masuk] lockdown atau pembatasan [lagi], apa yang terjadi? Ekonomi tidak akan bergerak dan negara kita mengalami resesi," katanya.
- Baca juga: Indonesia dianggap terlalu cepat membuka keran ekonomi saat penularan virus corona masih tinggi
Delapan puluh persen pasien sembuh tapi COVID-19 bukan penyakit biasa
Photo: dr Disa Edralyn pernah tertular virus corona dan ia meminta agar masyarakat mengikuti aturan kesehatan. (Koleksi pribadi)
Indonesia kini berada di peringkat ke-19 dari 20 negara dengan kasus COVID-19 terbanyak dengan jumlah yang sudah melebih Belanda, Ceko dan Kanada.
Indonesia menembus angka setengah juta sebelumnya pada 23 November tahun lalu.
Beberapa pekan kemudian menjelang Natal, total angka mencapai lebih dari 700.000 dan hanya butuh waktu kurang dari sebulan hingga mencapai 1 juta.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengumumkan total kasus COVID-19 di Indonesia hingga Selasa (26/01) telah mencapai 1
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Digitalisasi untuk Mendorong Pengembangan Pariwisata Indonesia Perlu Dilakukan