Kasus COVID-19 Indonesia Dikhawatirkan Melonjak Setelah Idulfitri

Pemerintah Indonesia akan menjatuhkan "sanksi berat" bagi sejumlah karyawan di Kimia Farma Diagnostika yang dituduh menggunakan alat tes usap COVID-19 bekas untuk mengetes penumpang di bandara Kualanamu, Medan.
Lima karyawan di unit bisnis laboratorium klinik tersebut dituduh telah mencuci dan memakai kembali alat usap hidung untuk mengetes penumpang sejak Desember 2020.
Ribuan tes telah dilakukan sejak itu.
Minggu lalu, pihak Kimia Farma Diagnostika menyangkal tuduhan terhadap karyawannya dan mendukung penuh proses penyelidikan polisi.
"Saya mengutuk keras tindakan oknum petugas Kimia Farma," kata Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia Erick Thohir dalam akun Twitternya.
"Aksi tersebut harus diganjar hukuman yang sangat tegas."
Direktur Kimia Farma Diagnostika, Adil Fadhilah Bulqini mengecam perilaku kelima karyawan tersebut dan menekankan bahwa pemakaian alat tes usap bekas telah melanggar standar prosedur operasional unit bisnis tersebut.
Juru bicara polisi di Sumatera Utara mengatakan kelompok ini diduga telah meraih Rp1,8 milyar dari uang pembayaran tes yang mereka lakukan.
Di penghujung bulan puasa Idul Fitri, beberapa pihak memperingatkan bahwa Indonesia mungkin saja bisa menghadapi situasi virus corona seperti di India
- Jelang Ramadan, Bulog Sudah Serap 140 Ribu Ton Gabah Petani dengan Harga Rp 6.500 per Kg
- Mentan Minta Pedagang Jangan Mainkan HET di Ramadan dan Idulfitri 2025
- Dunia Hari Ini: Ledakan Bus di Israel Diduga 'Serangan Teror'
- Pelajar di Luar Negeri Ikut Dukung Aksi 'Indonesia Gelap'
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Subianto Lantik 481 Kepala Daerah
- Dunia Hari Ini: Bus Terjun ke Jurang di Bolivia, 30 Orang Tewas