Kasus Covid-19 Meningkat Saat Vaksinasi, Siti Fadilah Merespons Begini
jpnn.com, JAKARTA - Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari berharap para ahli statistik bisa dilibatkan pemerintah demi mencari faktor terjadinya lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia belakangan ini.
Menurut Siti, lonjakan kasus terjadi pada saat program vaksinasi getol dilaksanakan pemerintah.
Toh, vaksinasi Covid-19 ialah upaya memasukkan virus SARS-Cov-2 yang sudah mati ke tubuh seseorang.
Dia pun tidak heran seseorang yang sudah divaksin terkonfirmasi positif COVID-19 setelah diperiksa melalui tes swab atau PCR.
"Saya berharap para ahli statistik segera menghitung faktor apa yang menyebabkan hal ini bisa meningkat pada saat vaksinasi berjalan. Kita harus jujur demi kebaikan bangsa," kata ahli jantung itu saat diskusi virtual yang disiarkan Partai Gelora di YouTube, Kamis (1/7).
Menurut Siti, bisa saja ada faktor yang terlewat dari penyebab lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia. Namun, tanpa hasil statistik faktor yang terlewat tidak akan diketahui.
"Sekarang ini hanya kira-kira saja. Apa yang ada kira-kira. Mudah-mudahan perkiraan betul. Cuma dasarnya perkiraan kami tidak tahu," ujar alumnus Universitas Gadjah Mada itu.
Pemerintah, lanjut Siti, tidak perlu kaku terhadap kebijakan WHO di dalam menanggulangi pandemi. Pemerintah bisa menerapkan kebijakan Badan Kesehatan Dunia yang dengan keadaan masyarakat di tanah air.
Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari berharap para ahli statistik bisa dilibatkan pemerintah demi mencari faktor terjadinya lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia
- Peran Pemda & Masyarakat Penting untuk Mencapai Nol Kematian Akibat Dengue 2030
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Angka Rabies di Bali Masih Tertinggi di Indonesia Meski Vaksinasi Sudah Dilakukan
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya
- Menkes Sebut Virus Mpox atau Cacar Monyet Tidak Mengkhawatirkan seperti Covid-19