Kasus COVID-19 Turki Capai Level Tertinggi Setelah Erdogan Sampaikan Pengumuman

jpnn.com, ANKARA - Kasus harian COVID-19 di Turki pada Rabu (10/3) mencapai level tertinggi, sepekan setelah Presiden Tayyip Erdogan mengumumkan pelonggaran aturan COVID-19
Jumlah kasus baru mencapai 14.556 kasus, yang tertinggi sejak akhir tahun lalu dan hampir dua kali lipat dari Februari.
Erdogan mengumumkan pembukaan parsial sekolah, kafe, dan restoran pekan lalu. Ankara juga melonggarkan penguncian selama akhir pekan, setelah jumlah kasus COVID-19 di bawah angka 10.000 setiap harinya.
Menteri Kesehatan Fahrettin Koca beranggapan penyebaran varian baru COVID-19 sebagai biang kerok lonjakan kasus.
"Virus yang bermutasi meningkatkan laju penyebaran," ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa lebih dari 40.000 orang terinfeksi varian COVID-19 yang muncul di Inggris dan segelintir kasus teridentifikasi dengan varian COVID-19 Afrika Selatan dan Brazil.
Data pada Rabu menunjukkan bahwa dalam sehari 67 orang meninggal karena COVID-19, sehingga menambah total menjadi 29.227 orang.
Turki, dengan penduduk 83 juta jiwa, telah mengeluarkan 10,41 juta dosis vaksin pada program vaksinasi yang dimulai pertengahan Januari.
Kebijakan baru yang diumumkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memperburuk wabah COVID-19 di negara tersebut
- Dunia Hari Ini: Unjuk Rasa di Turki Berlanjut, Jurnalis BBC Dideportasi
- Dunia Hari Ini: Wali Kota Istanbul Ditangkap Sebelum Maju Jadi Capres
- HNW Dukung Usulan Erdogan Soal Hak Veto di DK PBB untuk Negara Mayoritas Muslim
- Nekat Bakar Al-Qur’an, Langsung Diburu dengan Sajam
- Erdogan Bakal Ikut Membangun IKN, Janjinya Tidak Main-Main
- Erdogan Puji Sikap Indonesia yang Terus Dukung Palestina