Kasus COVID di Australia Melonjak Lagi, Warga Diminta Jalani Vaksinasi Booster

Kasus COVID di Australia Melonjak Lagi, Warga Diminta Jalani Vaksinasi Booster
Di Australia vaksin booster disarankan bagi mereka yang sudah mendapatkan vaksin dua dosis lebih dari tiga bulan lalu. (Getty Images: Kathrin Ziegler)

Dan mengenai apakah varian sempalan BA.2 bisa menerobos sistem kekebalan yang dibentuk oleh vaksin, penelitian yang ada sejauh ini tidak menunjukkan kemungkinan tersebut.

Data awal dari Inggris menunjukkan tingkat efektivitas vaksin terhadap penyakit yang bergejala adalah sama antara BA.1 dan BA.2 dan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), perlindungan terhadap BA.1 juga memberikan perlindungan yang sama dengan BA.2.

Meningkatkan vaksinasi booster

Pakar penyakit menular, Holly Seale, mengatakan untuk bisa meningkatkan vaksinasi booster di beberapa kelompok usia, penting untuk mengetahui  mengapa mereka belum melakukannya.

Dia mengatakan perubahan persepsi mengenai risiko COVID-19, ditambah dengan menurunnya kasus dan juga berkurangnya pembatasan membuat beberapa warga merasa tidak perlu melakukan vaksinasi tambahan.

"Orang berpikir untuk apa mendapatkan booster bila semua orang tampaknya baik-baik saja sekarang ini?" kata Dr Seale.

Data dari berbagai negara bagian di Australia menunjukkan tingkat vaksinasi booster di kalangan warga yang lebih muda berkisar sekitar 40 persen.

Professor Esterman mengatakan, bisa dimengerti bahwa warga muda lebih lambat melakukan vaksinasi booster karena berisiko lebih rendah terkena komplikasi COVID-19.

Namun, dia mengatakan itu bukan berarti risiko terkena penyakit serius tidak ada sama sekali dan juga ada kemungkinan seseorang menderita apa yang disebut 'long COVID".

Kasus COVID-19 yang diperkirakan akan meningkat lagi selama beberapa pekan ke depan karena varian sempalan Omicron mendorong anjuran agar warga Australia segera memperoleh vaksin booster

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News