Kasus COVID Kembali Meningkat di Singapura Meski Vaksinasi Penuh Mencapai 80 Persen
Sedangkan ambang batas 80 persen di Singapura didasarkan pada total populasi.
Masalah kesehatan mental meningkat
Meskipun Singapura tidak mengalami lockdown selama Sydney atau Melbourne, seorang psikolog klinis Annabelle Chow menyebut terjadinya peningkatan 20 hingga 30 persen warga yang mencari konseling.
"Kami juga mengalami kelelahan akibat pandemi, dan jangan lupa kebanyakan dari kami tinggal di tempat lebih kecil di sini dan tanpa pedesaan seperti di Australia," kata Dr Chow.
"Meskipun mencapai 80 persen vaksinasi, Singapura mengambil pendekatan konservatif dalam hal membuka perbatasan, mengingat populasi kami sangat terkonsentrasi," jelasnya.
"Jadi, profesional kesehatan mental berusaha membantu warga Singapura hidup dalam normal baru, dan tidak berpikir untuk kembali ke normal lama," tambahnya.
Glenn van Zutphen, pembawa acara Radio Amerika di Singapura, mengatakan sulit untuk menegosiasikan "panduan resmi yang terus berubah" tentang COVID-19.
"Kami tahu akan melewatinya, namun ketidakpastian tentang bagaimana dan kapan, telah menimbulkan korban secara ekonomi, fisik, dan mental pada warga di sini," katanya.
Singapura buka diri untuk Jerman dan Brunei
Sebagai negara yang menjadi pusat perjalanan internasional, Singapura pekan lalu mulai membuka koridor perjalanan terbatas yang memungkinkan warga negara lain yang telah divaksinasi penuh masuk ke sana tanpa karantina.
Lebih dari 80 persen warga Singapura telah divaksinasi penuh, tapi penularan kembali meningkat
- Usia Penonton Konten Pornografi di Australia Semakin Muda
- Dunia Hari Ini: Israel Menyetujui Gencatan Senjata Dengan Hizbullah
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan