Kasus DBD Turun Drastis selama Pandemi Covid-19, Ilmuwan pun Kaget

Riset itu memeriksa data dari 23 negara di Amerika Latin dan Asia Tenggara tempat endemi dengue.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan insiden global dengue berkembang secara dramatis dan diperkirakan sekitar separuh populasi dunia berisiko terinfeksi dengue.
Sementara sekitar 100-400 juta infeksi diperkirakan terjadi setiap tahunnya, dengan lebih dari 80 persen bergejala ringan dan tanpa gejala.
Profesor Philip McCall dari Liverpool School of Tropical Medicine yang tidak terlibat dalam riset tersebut mengatakan bahwa temuan-temuan itu penting dan membutuhkan investigasi lanjutan, "karena dengue merupakan penyakit abad ke-21" lantaran menyebar lebih jauh ke utara sebagai akibat dari perubahan iklim."
Penulis riset mengakui sejumlah keterbatasan penelitian, seperti bahwa pandemi mungkin telah mengganggu pelaporan kasus dengue. Mereka juga mencatat bahwa kasus DBD memang meningkat di beberapa lokasi. (ant/dil/jpnn)
WHO memperkirakan 100-400 juta infeksi DBD terjadi setiap tahunnya, dengan lebih dari 80 persen bergejala ringan atau tanpa gejala.
Redaktur & Reporter : Adil
- Eks Direktur WHO Sebut 3 Faktor Penghambat Turunnya Prevalensi Merokok di Indonesia
- Adopsi FCTC di RI Dinilai Tak Relevan karena Indonesia Negara Produsen Tembakau
- Riset RODA Institute: 5 Menteri Ini Dianggap Berkinerja Positif oleh Publik
- Perlu Adanya Upaya Promosi Pangan Sehat dalam Penanganan Stunting
- Waka MPR Sebut Program CKG yang Diapresiasi WHO Bukti Aksi Nyata Presiden Prabowo
- Hasil Riset: Ini 10 Menteri Terburuk di Kabinet Prabowo