Satgas BLBI Diminta Serius Kembalikan Kerugian Negara

Satgas BLBI Diminta Serius Kembalikan Kerugian Negara
Para pembicara saat Talkshow bertajuk “Satgas BLBI: Kapan Bertindak?” yang digelar Lembaga Kajian dan Pemberdayaan Masyarakat bekerja sama dengan Radesa Institute di Jakarta, Kamis (24/6/2021). Foto: Dok. Panitia Talkshow dari LKPM – Redesa Institute

Sementara itu, Direktur Center for Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi mengatakan kasus Texmaco ini sangat berbelit-belit dan merugikan negara.

Sebab aset yang diserahkan statusnya banyak yang tidak jelas sehingga tidak bisa diambil negara.

”Saya curiga jangan-jangan kasus Texmaco nanti mengikuti kasus Sjamsul Nursalim,” kata Uchok.

Menurut Uchok, ada dua cara untuk mengambil aset-aset Texmaco. Pertama, Satgas BLBI harus fokus pada pengembalian aset-aset Texmaco.

Namun, Uchok menilai Satgas ini sangat “gemuk” dan menyertakan banyak unsur sehingga menghambat percepatan.

Seharusnya, menurut dia, Satgas ini orang yang paling punya otoritatif.

”Segera bergerak menyelamatkan aset-aset negara,” katanya.

Kedua, banyak obligor yang tidak taat. Oleh karena itu, KPK harus dilibatkan. Sebab, jika hanya mengandalkan Kejaksaan dikhawatirkan tidak maksimal.

Korupsi BLBI merupakan salah satu mega korupsi di Indonesia dengan kerugian negara mencapai Rp138 triliun lebih dari total Rp 144,37 triliun dana yang dikucurkan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News