Kasus Elpiji 3 Kg, Arief Poyuono Nilai Bahlil Tidak Patuh pada Prabowo

Kasus Elpiji 3 Kg, Arief Poyuono Nilai Bahlil Tidak Patuh pada Prabowo
Arief Poyuono. Foto: dok. JPNN.com

Oleh sebab itu, Arief Poyuono menduga mulai muncul sinyal perpecahan di dalam kabinet Prabowo-Gibran dari persoalan penyaluran elpiji tiga kilogram.

"Ada tanda-tanda perpecahan dalam kabinet Prabowo-Gibran," ujarnya.

Menurutnya, para menteri mulai berani buang badan dan menimpakan seluruh persoalan gas melon kepada Presiden Prabowo.

Arief menilai, kondisi makin parah setelah kebijakan yang menuai banyak protes dari masyarakat ini diambil setelah 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Rakyat sudah mulai dikecewakan dengan masalah gas elpiji tiga kilogram, bagaimana dengan persoalan lainya, kalau menteri-menteri dari parpol juga akan buang badan ketika ada persoalan rakyat, semuanya ditimpakan pada Prabowo," ujarnya.

Arief menyebut bukan salah Presiden Prabowo yang memberi perintah untuk memperbaiki penyaluran subsidi elpiji tiga kilogram.

Menurutnya, Bahlil sebagai menteri tidak mampu mengimplementasikan perintah dari Presiden Prabowo itu.

"Justru menterinya yang enggak becus mengimplementasikan perintah dari Presiden Prabowo. Jika ada persoalan timbul dan merugikan rakyat, semuanya diarahkan pada Presiden Prabowo," tutupnya. (ast/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?

Mantan politikus Gerindra Arief Poyuono mencium gelagat Ketum Golkar Bahlil Lahadalia tidak patuh terhadap Presiden RI Prabowo Subianto. Apa dasarnya?


Redaktur : Dedi Yondra
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News