Kasus Ibu Curi Susu Terancam 7 Tahun Penjara, Miris!

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengaku miris mendengar kasus ibu curi susu dan minyak kayu putih yang terancam hukuman tujuh tahun penjara.
Dia berharap agar kasus yang melibatkan dua orang ibu asal Blitar, Jawa Timur tersebut dapat menjadi perhatian pemerintah daerah.
"Permasalahan ini harus menjadi perhatian pemerintah daerah."
"Jangan sampai terjadi pencurian karena kekurangan makanan dan tidak dapat memenuhi kebutuhan pokok untuk anak," ujar LaNyalla dalam keterangannya, Rabu (8/9).
Kasus dua orang ibu di Kabupaten Blitar tertangkap saat mencuri susu, makanan ringan, minyak wangi, hingga minyak kayu putih, viral di media sosial.
Kedua pelaku pencurian terancam hukuman penjara maksimal 7 tahun.
"Mencuri memang tidak dapat dibenarkan dari sisi mana pun. Namun, jika mencuri susu dan minyak kayu putih harus diancam hukuman yang cukup tinggi, rasanya cukup miris juga," katanya.
Apalagi, kata wakil rakyat asal Daerah Pemilihan Jawa Timur itu, aksi pencurian di Toko Rani dan Toko Ringgit, Blitar, karena pelaku dalam kondisi kesusahan secara ekonomi.
Kasus ibu curi susu dan minyak kayu putih terancam hukuman 7 tahun penjara, miris.
- Sultan Apresiasi Pemerintah Turunkan Harga Tiket Pesawat
- Sosialisasikan Empat Pilar Kebangsaan, Ning Lia Ajak Masyarakat Jadi Agen Keberlangsungan Bangsa
- Senator Filep Wamafma: Pengurangan Dana Otsus Menghambat Pembangunan di Papua
- Dana Otsus Kena Pemotongan, Senator Filep Wamafma Sampaikan 4 Poin Pandangannya
- Setelah Pelantikan Kepala Daerah, Sultan Wacanakan Gubernur Dipilih Secara Tidak Langsung, Simak Penjelasannya
- Senator NTT Abraham Liyanto Luncurkan Buku Keempat