Kasus Idrus Marham Diprediksi jadi Amunisi Serang Jokowi
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Ujang Komarudin memprediksi kasus yang menyeret Idrus Marham sebagai tersangka kasus suap, tidak akan berpengaruh terhadap elektabilitas Joko Widodo di Pilpres 2019.
Pasalnya, kasus yang menyeret mantan Sekjen DPP Golkar itu merupakan urusan pribadi dan tidak terkait sama sekali dengan Jokowi.
Hubungan keduanya hanya karena Idrus menjabat menteri di Kabinet Kerja yang dipimpin Jokowi. Namun kini telah mengundurkan diri.
"Kasus IM maupun pemeriksaan Romi (Ketua Umum DPP PPP Romahurmuzy) di KPK beberapa waktu lalu, tidak akan berpengaruh terhadap elektabilitas Jokowi. Karena tidak terkait atau tidak ada hubungannya langsung dengan Jokowi," ujar Ujang di Jakarta, Sabtu (25/8).
Meski demikian, pengajar di Universitas Al Azhar Indonesia ini memprediksi, kasus Idrus bakal dimanfaatkan pihak tertentu sebagai amunisi untuk menggembosi elektabilitas mantan Wali Kota Surakarta tersebut.
Karena dalam politik, praktik mencari kelemahan lawan demi menggembosi elektabilitasnya, sudah biasa terjadi.
"Kemungkinan digunakan terkait dengan pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Jokowi akan dituduh kurang pro terhadap pemberantasan korupsi," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini.
KPK diketahui telah menetapkan Idrus sebagai tersangka terkait proyek pembangkit listrik 35 ribu megawatt.
Kasus Idrus Marham yang menjadi tersangka kasus korupsi diprediksi akan dijadikan amunisi untuk menyerang Jokowi.
- 2 Bos PT Damon Indonesia Berkah Diduga Jadi Makelar Pengadaan Bansos Presiden
- Dalami Uang Suap kepada Paman Birin, KPK Periksa 4 Pihak Ini
- Dukungan Bebaskan Tom Lembong Terus Mengalir, Kejagung Dianggap Ugal-ugalan
- Guru Besar Pertambangan Sebut Kerugian Lingkungan di IUP Aktif Tidak Bisa Dipidana
- KPK Buka Peluang Mentersangkakan Perusahaan Tambang dalam Pusaran Korupsi AGK
- Ahli dari BPK Beberkan Kerugian Negara di Kasus Antam