Kasus Ini Harus jadi Pelajaran Penting bagi Para Perempuan, Ngeri, Waspadalah!
jpnn.com, PALEMBANG - Dua orang napi yang meringkuk di balik jeruji besi, masih mampu merayu dan melakukan pemerasan terhadap perempuan.
Dua napi itu bernama Andi Arli (42), yang merupakan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Lubuk Linggau, Sumsel.
Satunya lagi bernama Fandi Ahmad (20) yang merupakan penghuni Lapas Prabumulih, Sumsel.
Tim Unit 1 Subdit V Siber Ditreskrimsus Polda Sumatera Selatan sudah menangkap keduanya.
Modus yang dilakukan keduanya, mencari kenalan perempuan lewat medsos. Lantas mengeluarkan jurus rayuan hingga si perempuan mau diajak melakukan panggilan video (video call).
Si korban yang sudah termakan rayuan, mau memperlihatkan bagian terlarangnya. Namun ternyata direkam oleh si napi.
"Dua perekam video melakukan aksinya dengan cara berkenalan dengan korbannya seorang perempuan melalui media sosial dan merekam video call. Selanjutnya, hasil rekaman itu untuk mengancam korbannya jika tidak mengirimkan uang ke rekening banknya," kata Direktur Reskrimsus Polda Sumsel Kombes Pol. Anton Setyawan di Palembang, Kamis (3/9).
Tersangka yang diamankan dari Lembaga Pemasyarakatan Lubuk Linggau bernama Andi Arli (42), warga Desa Muara Kelingi, Musi Rawas yang sedang menjalani hukuman atas kasus pencurian dengan pemberatan, selama 2 tahun.
Kasus yang melibatkan dua napi di Sumsel itu harus menjadi pelajaran penting bagi para perempuan.
- Amplop Berlogo Rohidin Mersyah-Meriani Ikut Disita KPK, Alamak
- Selain Rohidin Mersyah, 2 Anak Buahnya Juga Tersangka Pemerasan Pegawai untuk Pilkada
- SheTrades Buka Peluang Pengusaha Perempuan RI Go International
- Video Viral Ridwan Kamil soal Nafkahi Janda, Jubir Bantah Begini
- Chief Human Capital Officer ACC Raih Indonesia Most Powerful Women Awards 2024
- Gegara Kelakar soal Janda, Ridwan Kamil Dinilai Merendahkan Perempuan