Kasus ISPA di Palembang Tembus 10.708 Jiwa
jpnn.com, PALEMBANG - Kabut asap di Palembang makin parah akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Sumatera Selatan.
Dampak dari kabut tersebut membuat kualitas udara di Palembang buruk, sehingga menyebabkan sesak napas hingga saluran pernapasan.
"Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Palembang ada 10.708 warga
terkena penyakit Inspeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) akibat dampak dari kabut asap," ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Palembang Yudhi Setiawan, Rabu (27/9).
Yudhi menjelaskan bahwa kasus ISPA di Palembang mencapai ribuan pada setiap bulannya, terkadang meningkat atau menurun tergantung pada kategori usia tertentu.
"Faktor ISPA meningkat ini juga diakibatkan perubahan cuaca (panca roba), banyak orang dewasa sebagai penular, imunitas anak yang menurun. Sebagian besar penyebabnya di Palembang yakni bakteri dan virus yang masuk ke dalam saluran pernapasan," jelas Yudhi.
Terakhir Yudhi mengimbau kepada masyarakat untuk selalu memperhatikan kesehatan anak dan orang tua, terlebih polusi udara yang saat ini kian memburuk.
"Gunakan masker setiap hari, dan hindari keluar rumah berlebihan terutama anak-anak," tutup Yudhi. (mcr35/jpnn)
Dampak dari kabut asap, 10.708 warga Palembang terkena penyakit Inspeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Cuci Hati
- Polisi Ungkap Kasus TPPO di Palembang, Tiga Tersangka Ditangkap
- Pemkot Palembang Buka 10 Ribu Tabungan Gratis untuk Pelajar
- Bocah di Palembang Terseret Banjir dan Tenggelam, Begini Kejadiannya
- Bocah Tenggelam di Aliran Bendungan Sukajaya Palembang, Tim SAR Langsung Bergerak
- Musim Hujan, Tetapi Kualitas Udara Jakarta Masih 20 Besar Terburuk di Dunia
- Romadhan Jadi Tersangka Kecelakaan Speedboat di Sungai Musi, Sebuah Fakta Terungkap