Kasus ISPA di Palembang Terus Meningkat, Tertinggi di Kecamatan Ini
jpnn.com, PALEMBANG - Kasus Inpeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Palembang terus mengalami peningkatan akibat kualitas udara yang buruk imbas kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Salah satunya di Kecamatan Sukarami yang masuk wilayah ketiga dengan kasus ISPA tertinggi.
Sedangkan menduduki peringkat pertama kasus ISPA tertinggi yakni Kecamatan Kertapati dengan jumlah 66 kasus dan menduduki peringkat kedua kasus ISPA tertinggi yakni di Kecamatan Kalidoni Palembang dengan jumlah 65 kasus.
Dokter posko tanggap kabut asap Sukarami Palembang Meiliana Nurfitriani mengungkapkan bahwa tercatat hingga Selasa 10 Oktober 2023 kemarin, kasus ISPA di Sukarami berjumlah 60 kasus.
"Dengan banyaknya jumlah yang terjangkit penyakit ISPA, Puskesmas Sukarami sudah menyediakan posko kesehatan tanggap kabut asap, bahkan pelayanan Poli ISPA," ungkap Mei saat ditemui di Puskesmas Sukarami Palembang, Rabu (11/10).
Mei mengakui, sejak kabut asap menyelimuti Kota Palembang, rata-rata warga yang datang ke Puskesmas dengan keluhan demam, batuk dan sesak napas dengan mayoritas balita dan orang dewasa.
"Sebelum datang ke tahap penanganan, pasien diskrinning terlebih dahulu untuk mengetahui gejala dan pemilihan obat yang tepat untuk pasien," kata Mei.
Meski kasus di Kecamatan Sukarami meningkat. lanjut Mei. Namun, belum ada pasien yang mengalamigejala berat seperti pnuemonia atau dirujuk ke rumah sakit.
Kecamatan Sukarami Palembang masuk wilayah ketiga dengan kasus ISPA tertinggi di Palembang.
- Polda Sumsel & Kejaksaan Berkoordinasi di Kasus Penganiayaan Dokter Koas
- Remaja Tewas di Palembang Ternyata Diracun dengan Potas, Pelakunya Tak Disangka
- Polrestabes Palembang Berhasil Ungkap Kasus Pembunuhan Bermotif Minum Jamu
- Penganiaya Dokter Koas Ternyata Honorer BPJN Sumsel, Statusnya Belum Dipecat
- Remaja 13 Tahun Tewas Diduga Setelah Minum Jamu, Polisi Lakukan Penyelidikan
- Libur Nataru 2025, Penumpang di Bandara SMB II Palembang Diprediksi Naik 5 Persen