Kasus Jual Beli Kursi Honorer Sudah Lama Dilaporkan
PGRI: Ibarat Bangkai Tercium di Mana-mana
Kamis, 04 April 2013 – 11:12 WIB
JAKARTA - Kursi honorer K1 maupun K2 dari kalangan guru menjadi "komuditas" yang diperjualbelikan sejumlah oknum pejabat di daerah. Bahkan, indikasi ini sudah lama dilaporkan oleh Ketua Umum PB PGRI, Sulistyo ke Kementerian Pendidikan. Sayangnya, laporan penyimpangan tersebut hanya ditanggapi dingin. "Apa langkah pemerintah. Kami sudah mengadukan persoalan ini lama sekali. Ini kan karena data pemerintah jelek sekali dan kami sudah ingatkan dari dulu agar divalidasi," ujarnya.
"Kami sudah lama melaporkan masalah ini ke Kementerian Pendidikan, tapi hanya ditanggapi sebagai keluhan saja. Harusnya kan yang terpenting itu bagaimana tindaklanjutnya," kata Ketua Umum PB PGRI, Sulistyo saat dikonfirmasi JPNN.com, Kamis (4/4) di Jakarta.
Baca Juga:
Sulis juga mengungkapkan, PGRI pernah meminta supaya data honorer guru, baik K2 maupun K1 diuji publik. Tapi lagi-lagi tidak ada tindaklanjutnya dari pemerintah. Dia mencontohkan untuk honorer guru K2 di Jawa Tengah, jumlahnya membengkak dari 27 ribu menjadi 41 ribu. Hal serupa juga terjadi untuk honorer K1.
Baca Juga:
JAKARTA - Kursi honorer K1 maupun K2 dari kalangan guru menjadi "komuditas" yang diperjualbelikan sejumlah oknum pejabat di daerah. Bahkan,
BERITA TERKAIT
- PAM Jaya Kejar Cakupan Air Minum 100 Persen di Jakarta, Ini Strateginya
- Biaya Haji 2025 Turun, Prabowo Disebut Belum Puas
- BePro Jateng Apresiasi Presiden Prabowo Perihal Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis
- Hadiri Rakorda Perempuan Tani HKTI Jatim, Begini Pesan Dian Novita Susanto
- Senator Filep Merespons Problematika Dosen Soal Tunjangan Kinerja Hingga Beban Administrasi
- Pemerintah Menyiapkan Rumah Murah untuk Tukang Bakso