Kasus Judol di Kemenkomdigi, Meutya Mengaku Mencekam, Sebut soal Polri

Kasus Judol di Kemenkomdigi, Meutya Mengaku Mencekam, Sebut soal Polri
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, Meutya Hafid. Foto: Humas DPR for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menceritakan pengalaman ketika menyaksikan polisi mengusut kasus keterlibatan pegawai di kementerian yang dipimpinnya dalam judi daring atau online (judol).

Meutya berbicara demikian saat hadir dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/11).

Dia menyebut ketika itu suasana mencekam, karena ada sekitar 50 polisi datang ke Kemenkomdigi untuk mengusut keterlibatan pegawai kementerian itu dalam kasus judol.

"Suasananya mencekam pasti, pak, karena kemarin juga bahwa kepolisian itu datang, jumlahnya cukup banyak 40 sampai 50 orang," ujar Meutya, Selasa.

Namun, politikus Golkar itu mengatakan Kemenkomdigi punya semangat memberantas judol sampai ke akar, meskipun proses penyelidikan terasa mencekam.

Meutya bahkan menyebut Kemenkomdigi akan membuka diri terhadap upaya penyelidikan Polri dari terhadap judol.

"Kemenkomdigi akan terbuka dan sudah terbuka kepada seluruh upaya pengembangan penyidikan," kata eks Ketua Komisi I DPR RI.

Meutya juga mengaku sudah membuat surat instruksi internal agar pegawai di Kemenkomdigi tidak menghalangi setiap pengusutan terkait kasus judol.

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid sudah membuat surat untuk di internal kementeriannya. Apa isinya?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News