Kasus Kanker Meningkat, Hati-hati Konsumsi AMDK yang Mengandung Bromat

Sebab, Kementerian kesehatan (Kemenkes) serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dinilai masih belum menjadikan bromat isu penting.
Padahal tidak sedikit warga Indonesia yang mengonsumsi air kemasan sehari-hari.
"Kedua lembaga ini sesuai dengan ranah otoritasnya masing-masing perlu berkoordinasi untuk memastikan bahwa AMDK yang beredar luas dan dikonsumsi masyarakat memiliki kadar bromat yang sesuai dengan standar WHO," kata Kristian.
Kristian menegaskan pemerintah harus memastikan bahwa setiap produsen mematuhi regulasi batas aman kandungan bromat yakni 10 ppb.
Dia menekankan perlunya pengawasan berkala dan uji petik pada semua produk AMDK yang memiliki izin edar.
Apalagi, hasil penelitian media klik positif mendapati masih ada kandungan bromat dalam AMDK yang melebihi ambang batas aman.
Data tersebut mengungkapkan bahwa dari 11 merek AMDK yang lumrah ditemui di pasar ditemukan rentang kandungan Bromat paling rendah berada di angka 3,4 ppb dan paling tinggi di angka 48 ppb.
Terdapat 3 sampel AMDK dengan kandungan bromate melebihi ambang batas yang ditetapkan, yaitu 19 ppb, 29 ppb dan 48 ppb.
Beberapa riset telah mengungkapkan berbagai dampak kesehatan yang disebabkan oleh paparan bromat, yakni salah satu zat yang dapat memicu pertumbuhan kanker
- 4 Khasiat Air Kunyit Campur Lemon, Bikin Kanker Ogah Menyerang
- Etana Hadirkan Dua Terapi Kanker Inovatif di Indonesia
- Kemenperin Segera Diskusi dengan Gubernur Bali soal Pelarangan AMDK di Bawah 1 Liter
- 4 Manfaat Semangka Campur Madu, Kanker Bakalan Ogah Mendekat
- Larangan Air Kemasan di Bawah 1 Liter Dinilai Baik untuk Masa Depan Bali
- Kemenag: Fakultas Kedokteran UIN Walisongo Lahirkan Dokter Muslim Ahli Stem Cell